Dalam laporan keuangan terbarunya untuk kuartal IV 2015, BlackBerry mencatat kerugian USD 238 juta. Pendapatannya turun dari USD 666 juta di tahun lalu menjadi USD 464 juta.
Sedangkan jumlah penjualan smartphone secara keseluruhan hanya 600 ribu unit dari angka 700 ribu unit di kuartal sebelumnya. Berarti kehadiran Priv kurang mampu menggairahkan bisnis ponsel BlackBerry.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Fokus nomor satu saya adalah untuk tetap tinggal di bisnis hardware sampai melampaui bulan September, tapi saya juga realistis, saya tidak akan tetap di bisnis ini dan terus merugi," kata Chen yang detikINET kutip dari Reuters.
Chen menyatakan rencana BlackBerry untuk merilis handset Android kelas menengah dengan harga lebih murah dari Priv belum berubah. Ponsel itu akan rilis sebelum bulan September.
Beberapa pihak sebenarnya sudah menyarankan BlackBerry keluar saja dari bisnis handset dan fokus pada software. Keunggulan sekuriti yang selama ini digembar gemborkan dianggap sudah tidak relevan.
"Tidak ada keuntungan memilih BlackBerry ketimbang Samsung atau Apple saat ini, dan kasus FBI membuktikan bahwa sekuriti iPhone itu cukup bagus," tutur Ken Dulaney, analis di Gartner Research.
(fyk/ash)