Adalah Bloomberg yang merilis hasil risetnya itu. Menurutnya adopsi Samsung Pay jauh lebih cepat dibanding Apple ketika pertama kali dirilis. Samsung Pay disebut telah dipakai oleh 5 juta pengguna saat ini dengan nilai transaksi mencapai USD 500 juta. Padahal layanan pembayaran digital besutan Samsung itu baru dirilis pada bulan September tahun 2015 lalu.
Namun sebenarnya pencapaian Samsung Pay ini sudah diprediksi jauh-jauh hari. Alasannya karena Samsung Pay jauh lebih fleksibel dibanding Apple Pay. Kalau layanan pembayaran digital punya Apple itu mensyaratkan mesin Electronic Data Capture (EDC) khusus, maka Samsung Pay bisa dipakai di mesin EDC apapun yang ada saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gampangnya pakai Samsung Pay pun digambarkan dalam sebuah video yang diperankan oleh salah satu komedian ternama di Amerika Serikat, Haniball Buress. Jadi Ia sengaja mendatangi kafe yang lebih sering menerima pembayaran tunai, meski bisa menerima kartu kredit atau kartu debit.
Buress memaksa petugas restoran untuk bertransaksi menggunakan Samsung Pay. Walau awalnya mengelak karena pembayaran ala Apple Pay tak bisa dilakukan di kafe tersebut, Buress menjawabnya dengan mendekatkan ponsel berfitur Samsung Pay ke mesin EDC yang ada di situ. Dan voila! Transaksi pun berhasil dilakukan.
Berikut videonya:
(yud/rou)