Bukan hanya Gear VR, mungkin masih banyak juga yang belum ngeh dengan jam tangan pintar seperti Gear S2. Samsung menyadari hal itu dan berencana semakin menggencarkan edukasi pada konsumen di Indonesia.
"Kalau untuk Gear S2 itu bukan yang baru sekali, sudah generasi ketiga. Edukasi masih kita lakukan terus karena masih banyak yang kagok, supaya orang bisa merasa kalau ini adalah alat yang bisa membantu mereka dalam keseharian," kata Vebbyna Kaunang Marketing Director Mobile Division Samsung Indonesia saat ditemui di Barcelona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa nggak dari awal? Mungkin denger Gear VR sudah dari dua tahun lalu. Samsung mengatakan jangan dibawa ke semua negara dulu karena itu kan alat baru, kita memastikan bahwa itu didevelop secara sempurna sebelum diluncurkan ke konsumen," jelas Vebbyna.
"Karena memang nggak gampang, orang bisa motion sickness dan sebagainya, sehingga Samsung dan Oculus agree hanya di limited area dulu. Supaya bisa dikontrol kalau ada yang salah bisa dibetulin dulu, maka baru generasi ketiga ada di Indonesia," tambah dia.
Untuk makin memasyarakatkan Gear VR di Indonesia, Samsung akan menempuh berbagai cara. Salah satunya konsumen bisa mencoba langsung mencoba bagaimana kemampuannya di toko Samsung.
"Ke depannya kita akan membuka makin banyak experience shop, jadi nanti di toko kita di Samsung Experience Store itu bisa dicoba. Jadi kita akan terus edukasi, mengajak orang untuk berexperience dengan perangkat itu," pungkasnya. (fyk/asj)