Dalam presentasi yang dipaparkan Richard Yu, CEO of Huawei Consumer Business Group, tak dibeberkan secara detail kapan perangkat ini mulai dipasarkan secara luas. Ia hanya menyebut secara tentatif. "Dalam beberapa bulan lagi," katanya.
Tapi kalau melihat dua kurs mata uang yang jadi patokan harga MateBook. yakni dalam dolar AS dan euro, sudah jelas bahwa raksasa teknologi asal China itu akan lebih dulu menyasar pasar di negara maju seperti Eropa dan Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari enam enam varian yang disiapkan, harganya pun berbeda-beda. Varian pertama yang paling murah, dengan CPU 6th Core m3, RAM 4 GB, SSD 128 GB dijual USD 699 atau sekitar Rp 9,4 juta.
Varian kedua dengan CPU 6th Core m3, RAM 4 GB, SSD 256 GB dilepas USD 849. Varian 3 dengan CPU 6th Core m5, RAM 8 GB, SSD 256 GB dihargai USD 999 . Selanjutnya varian 4 dengan CPU 6th Core m5, RAM 8 GB, SSD 512 GB dilego USD 1199.
Sedangkan varian 5 dengan CPU 6th Core m7, RAM 8 GB, SSD 256 GB dibanderol USD 1399. Untuk varian tertingginya dengan CPU 6th Core m7, RAM 8 GB, SSD 512 GB) dihargai USD 1599.
Itu belum termasuk keyboadnya sendiri yang dijual terpisah dengan harga USD 129 atau sekitar Rp 1,7 juta. Sedangkan bagi yang membutuhkan stylus MatePan, harus merogoh lagi kocek tambahan USD 59 atau sekitar Rp 794 ribu.
Buat yang merasa butuh colokan USB tambahan, kabel LAN, dan keperluan konektivitas kabel lainnya, bisa menggunakan perangkat yang diberi nama MateDock. Namun harganya cukup lumayan, USD 89 atau sekitar Rp 1 jutaan.
Sayangnya lagi, harga di atas belum termasuk pajak. Alhasil, harga jualnya pun nanti bisa saja berubah lebih tinggi sesuai dengan kebijakan pajak negara masing-masing yang dituju.
Namun seperti diungkap Henry Hsu, COO of Huawei Southern Pacific Region, setelah pasar Eropa dan Amerika, target selanjutnya adalah sejumlah negara di Asia. Sayangnya, Indonesia termasuk yang belakangan.
"Untuk di Asia, MateBook akan lebih dulu hadir di negara-negara seperti Singapura dan Australia. Untuk Indonesia, baru akan masuk di semester kedua tahun ini. Sekitar Juli paling cepat. Harganya lumayan mahal, bisa Rp 20 jutaan, siapa yang mau buru-buru beli di Indonesia," ujarnya kepada detikINET usai acara peluncuran. (rou/yud)