Alon-alon waton kelakon di sini punya arti, Infinix ingin bekerja dengan sabar sesuai rencana bisnis yang ditetapkan, tidak grusa-grusu, namun tetap menggapai target yang diincar.
Hal tersebut diutarakan oleh Marcia Sun, Country Manager Infinix Mobility Indonesia. Ia mengatakan di tahun 2016, masih tetap akan melanjutkan tiga seri Infinix yang sudah dirilis di Indonesia, yakni Hot, Note, dan Zero.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu pula dalam memproduksi ponsel. Infinix justru tak mau mengumbar target muluk produksi ponsel secara besar-besaran. Cukup 1 juta unit hingga akhir tahun 2016.
"Hal ini karena kami ingin bisnis kami berjalan dengan perlahan. Tidak terlalu terburu-buru," lanjut Marcia. Nantinya, semua ponsel yang dirilis memiliki harga yang cenderung ditujukan untuk pasar menengah ke bawah.
Infinix sendiri baru saja meresmikan 'rumah' pertamanya yang diberi nama Infinix House. Terletak di kawasan Roxy Mas, Jakarta Barat, 'rumah' ini berfungsi sebagai show room dan pusat perbaikan produknya.
Sementara untuk mengikuti aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), Infinix menjalin kolaborasi dengan PT Haier Electrica Appliances Indonesia untuk melakukan perakitan lokal. Jadi rencananya nanti, ponsel 4G Infinix bakal menumpang untuk dirakit di pabrik Haier yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat. (mag/ash)











































