Banderol harga USD 600 atau sekitar Rp 8 juta yang disematkan Oculus pada headset virtual reality (VR) besutannya, Rift, memang tidak murah. Namun perusahaan milik Facebook itu mengklaim tidak mengambil untung banyak.
CEO Oculus Palmer Luckey, mengatakan harga yang dibanderol untuk Rift memang sepadan dengan teknologi baru pada umumnya. Dengan harga USD 600, pengguna sudah mendapatkan satu paket headset beserta kontroler dan alat lainnya. Ini belum sistem PC yang dikatakan harus punya jeroan mumpuni.
Tak heran, harga yang dianggap mahal ini menjadi momok tersendiri bagi para gadget enthusiast yang ingin membeli Oculus Rift. Seolah melakukan pembelaan, melalui akun Twitter miliknya, Luckey berceloteh bahwa pihaknya tidak mengambil untung yang besar dengan produksi Rift ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, Luckey ingin mengatakan bahwa Rift ini sudah termasuk murah untuk ukuran teknologi baru. Sudah jadi hal yang lumrah memang bila ada teknologi baru, maka Anda tentu harus merogoh kocek yang ekstra untuk bisa menikmatinya.
Hal ini mengingatkan kita akan PC pertama yang dirilis oleh Apple Computer Inc di tahun 1984 silam. Kala itu, PC Apple menjadi perangkat PC pertama yang memiliki peningkatan user interface grafis yang inovatif dengan banderol harga USD 2.495 atau mencapai Rp 34 juta jika melihat kurs mata uang saat ini.
(rou/rou)