Saat berbincang dengan detikINET, CEO Asus Jerry Shen menjawab pertanyaan itu. Ia beranggapan, banyaknya varian Zenfone sejatinya tak akan membuat pusing konsumen. Malah mempermudah menentukan pilihan.
Jerry mengatakan, Zenfone dibuat sesuai kebutuhan masyarakat. Ia mencontohkan Zenfone Selfie yang diperuntukan bagi mereka yang hobi berfoto selfie.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin membuat semua kalangan senang. Dengan banyak pilihan, mereka dapat memilih sesuai keinginan," ujar Jerry saat ditemui di Pacific Place, Jakarta.
Bos Asus ini menampik bila strategi ini mengekor Samsung yang menghadirkan banyak varian dan menjadikan perusahaan asal Korea selatan itu nomor satu di pasar ponsel dunia. Menurutnya, Asus memiliki jurus tersendiri yang telah mereka jalani semenjak berbisnis komputer.
Jadi tuduhan Asus mendompleng strategi Samsung dianggap cuma angin lalu. Sebaliknya, Asus merasa tidak pede bila harus merilis satu atau dua produk dalam setahun seperti Apple.
"Apabila bisnis ponsel Asus sudah stabil, ke depannya mungkin akan ada satu seri produk tiap tahunnya. Mungkin kami akan menghadir dalam beberapa pilihan layar. Jadi pengguna tinggal memilih layar yang sesuai kebutuhannya," ujarnya.
Saat ditanya apakah akan merilis perangkat untuk pasar premium? Jerry mengatakan pihaknya telah melakukan hal tersebut. Zenfone Zoom adalah salah satunya.
Sayangnya memang ponsel ini belum mampir ke Indonesia. Tapi di bebeapa negara, ponsel yang unggul di sektor kamera ini dibandrol seharga di atas dari Rp 5 juta.
Mengenai desain Zenfone yang mirip di semua tipe. Jerry mengatakan pihaknya ingin membuat pengguna lebih familiar dan terbiasa dengan desain khas ponselnya.
"Ketika mereka mengupgrade ke ponsel seri Zenfone terbaru, konsumen tidak kaget," pungkasnya.
(afr/ash)