Pabrikan asal China itu mengembangkan sel baterai khusus berkapasitas 3.000 mAh yang hanya membutuhkan 5 menit untuk mengisi 48% kapasitasnya, atau setara dengan waktu bicara selama 10 jam. Sebagai perbandingan, teknologi Quick Charge 3.0 milik Qualcomm mengisi 80% dalam 30 menit.
Huawei menggunakan baterai lithiom ion baru yang dibuat menggunakan heteroatom yang dilekatkan ke molekul graphite di anoda baterai. Teknik ini diklaim bisa membuat baterai bisa diisi dengan cepat tanpa mengurangi kepadatan ataupun umur baterai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Huawei juga menciptakan baterai berkapasitas 600 mAh yang bisa diisi sampai dengan 68% hanya dalam waktu 2 menit. Baterai ini sepertinya dibuat untuk perangkat wearable seperti smartwatch ataupun gelang fitness.
Namun perlu diingat, sampai saat ini dua baterai tersebut masih dalam tahap prototipe. Dan Huawei belum menyebutkan kapan baterai ini akan tersedia di pasaran.
(asj/ash)