Dewasa ini ponsel tak lagi berfungsi sebagai alat komunikasi. Lebih dari itu ponsel kini dapat melakukan banyak hal, termasuk mencuci baju.
Berkat kemajuan teknologi, segala hal sekarang dibuat serba terkoneksi. Banyak vendor menyematkan fitur koneksi WiFi pada perangkat rumah tangga agar dapat terhubung dengan ponsel. Alhasil pengguna dapat mengoperasikan perangkat tersebut hanya lewat layar ponsel.
Salah satu perangkat yang memiliki kemampuan tersebut adalah LG TROMM. Saat berkunjung ke markas LG di Seoul, Korea Selatan, 12-16 Oktober 2015, detikINET diperlihatkan bagaimana cara kerja mesin cuci canggih ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu kita tinggal mengoperasikannya lewat ponsel saat berada di jalan menuju ke kantor atau bahkan saat berada di luar negeri. Begitu pulang ke rumah, baju telah bersih tercuci dan siap dipakai.
Untuk menggunakan fitur ini, pengguna harus mengoneksikan mesin cuci berkapasistas 21 Kg ini dengan WiFi. Selanjutnya unduh aplikasi HomeChat di Google Play Store.
Untuk mengetahui cara produksi mesin cuci pintar ini, detikINET diajak LG langsung ke pabriknya di Chanwon, 1 jam perjalanan dari Seoul dengan pesawat. Di pabrik ini terdapat 8 line mesin produksi dengan kapasitas produksi maksimal 2 ribu mesin cuci tiap harinya.
Satu line sepanjang kurang lebih 300 meter ini dikerjakan oleh 60 orang, dari memasang body, dalam tabung, elektrik hingga pecking kardus. Mereka hanya suporting sebab pekerja utama adalah mesin produksi. Bahkan untuk mengangkut spare part yang akan dipasang dari satu unit ke unit lainnya, semua menggunakan minicar elektrik.
Selain memproduksi TROMM, pabrik LG ini juga memproduksi 300 an jenis mesin cuci lainnya. Selain itu, 40% dikerjakan oleh buruh perempuan dan sistem kerja mereka mengacu kepada UU ketenagakerjaan Korsel.
Sayangnya pihak LG belum mau mengungkap kapan TROMM mendarat ke Indonesia. Tapi tidak ada salahnya untuk menabung dari sekarang, sebab di negara asalnya TROMM dijual dengam harga Rp 30 jutaan. Mahal? Tidak juga, sebab di negara ginseng ini, pembantu rata-rata digaji Rp 20 jutaan perbulan.
(fyk/fyk)