Hanya saja, cara kerja masing-masing chip tersebut berbeda. Pada iPhone, chip tambahan tersebut didedikasikan untuk terkoneksi dengan sensor kamera. Sehingga dapat mengurangi konsumsi daya meski sering memotret atau merekam video.
Sementara chip yang digunakan Google dibekali algoritma yang telah dikustomisasi. Kehadiran chip bernama Sensor Hub ini memungkinkan untuk mengumpulkan data dari sejumlah sensor aktivitas dan gerak, mulai dari accelerometer, gyroscope hingga fingerprint.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena menggunakan chip sendiri, semua pemrosesan data dari sensor gerak tidak melibatkan terlalu banyak CPU utama. Hal ini membuat konsumsi daya CPU utama tetap rendah. Sensor Hub sendiri dibuat hemat daya baterai.
Seperti diungkap Android Police, Rabu (30/9/2015), Sensor Hub turut mendukung sensor batching. Sebuah fitur yang dikenalkan pada KitKat yang memungkinkan penundaaan penanganan data yang kurang penting selama beberapa saaat.
Contoh penggunaan sensor bacthing ini pada penghitungan langkah kaki untuk aplikasi kebugaran. Prosesor utama jadi tak perlu bekerja saat ponsel melakukan penghitungan langkah, karena dat ditangani oleh sensor.
Untuk saat ini, Sensor Hub baru tersedia di Nexus terbaru. Tapi ke depannya akan menjadi komponen standar pada ponsel berbasis Android.
(ash/ash)