Pernah melihat anak muda Jakarta dengan earphone besar di telinga? Atau megaphone yang biasa digunakan para demonstran di jalanan hingga piranti dapur seperti sendok gelas yang biasa terlihat di restoran?
Ternyata produk yang dikenal masyarakat luas tersebut dihasilkan dari sebuah rumah seni (avant garde) para desainer 'Ammunition' dari gedung yang tidak terlampau mewah di jantung kota San Francisco. Tepatnya di kawasan Sansome Street yang tidak jauh dari Dermaga 29 di kota teknologi itu.
Namun, kendati dekat dengan keramaian Pier 29 yang ramai wisatawan, hiruk-pikuknya tidak terdengar. Sebab ia dikelilingi taman dan perkantoran dengan konsep go green yang teduh dan inspiratif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di tempat ini berbagai masalah kami selesaikan dengan ringan," salah satu desainer yang menyapa kami di pintu masuk, Kamis pagi (27/8) atau Jumat waktu Jakarta.
Nalar kreatif itu mulai menyentuh sejak kaki menginjak di lobi Ammunition. Lobi dibuat ringan dengan cat warna putih dominan minim sekat untuk membuat komunikasi ruang yang lebih interaktif. Beberapa set sofa setengah telur di tengahnya membuat kami serasa masuk ruang keluarga pada umumnya daripada kantor yang penuh beban kerja.
Di sisi kiri terdapat lounge untuk menjamu tamu yang terhubung dengan pantry tanpa sekat. Sementara menuju lounge ini dipajang beberapa karya Ammunition seperti earphone Beats.
"Di tempat ini, kami tidak sekadar membuat produk yang sekedar disukai seperti permen lolipop. Tetapi harus fungsional dengan memperhatikan berbagai aspek," kata Robert Brunner, boss Ammunition.
Terakhir, Brunner dan timmya diminta John Sculley untuk mendesain smartphone murah namun tetap berkualitas. Smartphone dengan bendera Obi Mobile itu diluncurkan Rabu kemarin waktu San Francisco berlabel SF1 dan SJ1.5.
Bagi mantan CEO Apple itu, bukan tanpa alasan menunjuk Brunner untuk merancang SF1 dan SJ1.5. Menurutnya, Brunner sudah mengerti nafas dan nyawa sebuah smartphone lantaran pernah mengepalai divisi desain Apple pada 1989-1996.
Brunner pula yang menelorkan Powerbook, cikal bakal laptop modern yang ringkas dan seperti terlihat saat ini. Bersama Steve Jobs, Brunner terlibat aktif dalam proyek-proyek Apple yang melegenda.
"Inti berita di sini bukan saya tapi dia, mereka. Dia (Brunners-red.) bersama Steve Jobs yang paling mengerti desain dan konsumen," puji Schulley ke Brunner dan Jobs yang notabene pernah dipecatnya.