Alhasil tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang dimiliki oleh tiga ponsel Oppo yang dibuat di Tangerang itu baru mencapai angka 20%. Angka yang didapat dari sisi sumber daya manusia alias pegawai yang bekerja di pabrik Oppo tersebut.
"Saat ini baru 20%, dari sisi sumber daya manusia. Termasuk para engineer yang inject OS ke dalam ponsel," ujar Aryo Meidianto, Media Engagement Oppo Indonesia, kepada detikINET di pabrik Oppo, Tangerang, Banten.β
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para engineer software lokal ini dilatih oleh engineer software Oppo yang 'diimpor' dari China. Harapannya adalah ke depannya, software tersebut bisa dikembangkan di dalam negeri.β
Untuk itulah, pihak Oppo mengharapkan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah agar ekosistem untuk memproduksi ponsel di Indonesia ini bisa semakin matang. Sehingga semakin sedikit komponen yang harus diimpor dari luar negeri.β
β
Meski begitu, Oppo berani menjamin bahwa sebelum aturan TKDN diterapkan di Indonesia, vendor ponsel asal China itu sudah bisa mencapai angka TKDN 40% untuk ponsel 4G, yang dikatakan oleh Head of Oppo Factory Liao Ze, kepada para wartawan saat mengunjungi pabrik Oppo di Tangerang, Banten, Selasa (25/8/2015).
(asj/rns)