Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Popcon Asia 2015
Suka Duka Industri VR di Indonesia
Popcon Asia 2015

Suka Duka Industri VR di Indonesia


Muhammad Alif Goenawan - detikInet

ilustrasi (detikINET)
Jakarta -

Tak hanya digunakan untuk bermain game, teknologi Virtual Reality (VR) pun ramai dipakai di industri film. Meski menarik, namun pada kenyataannya masih terdapat berbagai macam tantangan yang harus dihadapi oleh para pelakunya.

Rai Pandudita dari Festivo menegaskan bahwa untuk membuat film 360 tidak mudah. Dibutuhkan kolaborasi antara gagasan ide yang menarik dan kelengkapan peralatan yang ada.

"Tantangan membuat film jenis ini sebenarnya adalah bagaimana kita berkreativitas. Bagaimana kita bercerita dengan memanfaatkan ruang yang ada di sekitar kita," paparnya kepada detikINET di Popcon Asia 2015, JCC, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Studio tempat ia bekerja sendiri merupakan studio yang khusus menggarap film dan video 360. Ia pun mengaku sudah mendapat order untuk menggarap beberapa video dan video klip musik 360.

Kliennya beragam, mulai dari maskapai penerbangan, idol group, hingga band indie. Namun video 360 saat ini masih terbatas penayangannya di Youtube saja. Di samping itu, masih cukup banyak masyarakat yang belum memiliki perangkat menonton VR.

Β 

Mungkin saja karena memang belum begitu banyak yang mengetahui penggunan teknologi ini, padahal harga yang ditawarkan untuk membeli perangkat VR sudah sangat terjangkau.

"Minimal Cardboard deh. Itu sudah murah," ujar Rai. Karena kendala itu lah, banyak pihak yang kemudian menurut Rai menjadi urung untuk membuat video 360.

Meski demikian, Rai pun optimis jika ke depannya industri ini akan berkembang.

(yud/yud)







Hide Ads