Sejumlah improvisasi dihadirkan Samsung di kedua ponsel jagoan terbarunya ini, misalnya di sektor jeroan. Samsung kini sepenuhnya menggunakan prosesor buatannya sendiri yakni Exynos 7420 untuk Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge. Jadi tak akan lagi ada dua varian terpisah, yang satu memakai prosesor Snapdragon dan yang satunya lagi pakai Exynos.
Sedangkan dari sisi desain, kedua ponsel kelas atas ini juga mendapat improvisasi signifikan. Samsung tak lagi menggunakan material polycarbonate yang selama ini jadi andalannya di ponsel kelas atas, perusahaan Korea Selatan itu sekarang menggunakan material metal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Daya tarik lainnya berasal dari Galaxy S6 Edge, ponsel ini dibekali dengan layar yang punya teknologi unik bernama Edge. Jadi tak seperti layar ponsel pada umumnya yang hanya punya permukaan rata, di Galaxy S6 Edge permukaan layarnya menjorok sampai ke bagian pinggiran. Hal ini pun membuat desain Galaxy S6 Edge jadi tampil tanpa bezel, karena pinggirannya diisi oleh tampilan layar yang luber hingga ke samping.
Dan posisi layar yang meluber ke samping itu juga tak sekadar gimmick, karena Samsung memfungsikannya untuk berbagai kebutuhan pengguna.
"Kami hadirkan sebuah inovasi yang benar-benar baru. Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge adalah smartphone yang tak hanya punya desain cantik tapi juga fungsional, beauty meets purpose," ujar Andre Rompis, VP IT & Mobile Business Samsung Electronic Indonesia, di Hotel Raffles, Jakarta, Rabu (29/04/2015).
Adapun spesifikasi lainnya antara lain adalah penggunaan RAM 3 GB, pilihan memori internal sampai 128 GB, layar berukuran 5,1 inch dengan resolusi QHD (2560x1440 pixel), dan kamera 16 MP, serta kamera depan 5 MP.
Soal harganya, varian Galaxy S6 resmi dijual di Indonesia mulai Rp 9,5 juta. Adapun pre order Galaxy S6 Edge versi 64 GB sempat dibuka di angka Rp 12,5 juta. Baik Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge ditawarkan dalam empat pilihan warna, yakni putih, hitam, emas dan biru (Galaxy S6), serta hijau (Galaxy S6 Edge).
(yud/ash)