Galaxy S6 dan S6 Edge yang dijual di Jepang mendapatkan perlakuan khusus. Tidak ada logo Samsung di smartphone flagship tersebut, hanya tulisan merek Galaxy yang terpampang. Apa sebabnya?
"Kami pikir brand Galaxy sudah kokoh di Jepang," kata pihak Samsung yang dikutip detikINET dari Korea Herald, Senin (20/4/2015). Tapi sepertinya, ada alasan lain mengapa logo Samsung dihapus di Negeri Sakura itu.
Tak lain karena sentimen bisnis dan rasa nasionalisme antara Korea Selatan dan Jepang, yang selama ini berlomba menjadi yang terbaik di industri teknologi. Sepertinya cukup banyak warga Jepang yang enggan memakai produk Korea Selatan dan juga sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konsumen Jepang berpikir kalau merek Jepang punya teknologi terbaik, jadi susah bagi perusahaan asing sukses di pasar itu kecuali mereka menjual produk dengan daya tarik khusus seperti iPhone," kata Jeon Ok hyun, profesor di Sogang University.
Samsung sebenarnya pernah lumayan berjaya di Jepang saat peluncuran Galaxy S3 tahun 2012. Kala itu, pangsa pasar mereka mencapai 14,8%. Namun kemudian, performa mereka semakin menurun. Maka dengan dihapusnya logo Samsung, diharapkan warga di sana lebih tertarik membeli Galaxy S6 & S6 Edge.
Jepang memiliki populasi total 127 juta, sekitar dua kali lipat dari Korea Selatan dan penetrasi ponsel sudah mencapai 110%. Akan tetapi, penetrasi smartphone masih 70% sehingga masih ada pasar cukup besar yang diperebutkan. (fyk/ash)