Aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) terhadap perangkat ponsel yang bakal dicanangkan oleh pemerintah sepertinya dipandang serius oleh Xiaomi. Perusahaan asal China ini menyebut bakal menyiapkan pusat perakitan di Indonesia untuk ponsel-ponsel buatannya.
Hal tersebut disampaikan Steve Vickers, GM Asia Tenggara Xiaomi, di sela peluncuran kerjasama bundling ponsel Xiaomi dan XL. Namun dikatakannya, pusat perakitan ponsel yang dimaksud bukan berarti Xiaomi membangun pabrik, melainkan menggandeng mitra lokal yang akan dipercaya merakit Xiaomi di Indonesia.
βTargetnya tahun (2015) ini bisa merakit (ponsel Xiaomi) di Indonesia. Saat ini kami tengah mencari Electronic Manufacturing Service (EMS) yang akan kami percaya untuk melakukan perakitan,β ujar Steve kepada beberapa media, di Senayan City, Jakarta, Jumat (10/4/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xiaomi sendiri saat ini telah mengandalkan jaringan Erajaya untuk memasarkan produk-produknya secara offline. Sedangkan untuk online, Xiaomi telah memulainya bersama Lazada, yang kini semakin bertambah dengan hadirnya Elevania. Kemungkinan ke depannya mitra penjualan Xiaomi bertambah lagi.
βJadi sampai hal itu terwujud (pusat perakitan β red), kami akan tetap mengandalkan rakitan dari China,β pungkas Steve.
(yud/fyk)