Fitur ini memang bukan hal baru, Google sudah menggunakan hal serupa di Android. Apalagi bila melihat cara kerjanya sangat mirip dengan Smart Lock di Android. Dimana perangkat iOS akan men-capture muka pengguna, lalu menganalisanya. Bila sesuai, maka perangkat akan terbuka.
Dalam penjelasan yang dikutip detikINET dari laman Re/Code, Rabu (1/4/2015), Apple mengatakan hadirnya fitur ini untuk lebih menghemat waktu pengguna ketimbang membubuhkan password. Lagi-lagi, hal tersebut senada dengan Google saat menghadirkan Smart Lock di Android. Selain lebih aman, Smart Lock lebih memudahkan pengguna membuka perangkatnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Facebook misalnya, sudah menggunakan pemindai wajah di proses upload foto yang dilakukan pengguna. Dalam gelaran CES 2015 lalu, Intel pun telah mengembangan tool yang menggunakan biometerik untuk mengantikan password. Fitur besutan produsen chip ini dinamakan True Key.
Lebih segar lagi, awal bulan lalu, pendiri Alibaba Jack Ma mendemonstrasikan sistem pembayaran di smartphone menggunakan Facial Regonition. Selain itu ada Microsoft yang akan menyematkan fitur bernama Windows Hello. Fitur tersebut memungkinkan pengguna Windows 10 melakukan login menggunakan otentikasi biometrik, mulai dari memindai wajah, sidik jari hingga retina.
Terlepas dari semua itu, meski bukan hal baru, namun paten facial recognition milik Apple patut ditunggu. Pasalnya perusahaan yang dikomandoi Tim Cook ini sering memoles fitur jadul menjadi lebih menarik.
(ash/ash)