Sebenarnya sudah banyak ponsel 4G yang beredar di Indonesia, namun kebanyakan menempati segmen menengah ke atas. Praktis, tak semua kalangan pengguna bisa merasakannya karena harganya yang terbilang mahal.
Menjawab tantangan tersebut, tercatat telah ada dua produsen yang telah meluncurkan ponsel 4G di Indonesia dengan banderol yang masuk kategori terjangkau yakni produsen lokal Polytron dan juga produsen asal China, Lenovo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, bagaimana bila kedua ponsel 4G murah ini dibandingkan, mana yang kira-kira lebih baik? detikINET juga menambahkan ponsel 4G Redmi 2 bikinan Xiaomi dalam perbandingan ini agar semakin variatif. Berikut rangkumannya.
1. Polytron Zap 5
|
polytron zap 5 (detikINET)
|
Namun bila melirik ke bagian hardware-nya, Polytron Zap 5 punya jeroan yang terbilang mumpuni. Prosesornya menggunakan Snapdragon 410 yang berteknologi quad core dan sudah mendukung komputasi 64 bit, yang dipadu dengan RAM sebesar 1 GB, dan memori internal berkapasitas 8 GB.
Bila lokasi penyimpanannya dirasa kurang, pengguna juga masih bisa meningkatkannya lagi sampai 32 GB melalui slot micro SD.
Adapun sebagai kamera utamanya, Polytron hanya menyematkan kemampuan 5 MP. Sedangkan untuk pasokan dayanya dipercayakan pada baterai yang cuma punya kemampuan 1600 mAh. Sementara itu untuk membantu pengoperasiannya, Polytron Zap 5 dibekali Android 4.4.4 Kitkat sebagai sistem operasinya.
Dengan spesifikasi yang diusungnya itu, ponsel ini dibanderol menarik yakni hanya sebesar Rp 1,1 juta. Terutama bila dibandingkan ponsel lainnya yang berada di rentang harga yang sama seperti seri Android One yang kebanyakan masih sebatas 3G. Ditambah lagi Polytron Zap 5 juga unggul di penggunaan prosesor Snapdragon 410 yang sudah 64 bit.
2. Lenovo A6000
|
lenovo a6000 (detikINET)
|
Ponsel ini dibekali prosesor yang sama dengan Polytron Zap 5, yakni Snapdragon 410. Besaran RAM-nya juga sama yang berkapasitas 1 GB, termasuk juga memori internalnya yang punya ukuran 8 GB.
Namun dibanding pesaingnya itu bentang layar Lenovo A6000 memang sedikit lebih besar. Ukurannya mencapai 5 inch, resolusinya juga lebih baik karena sudah mendukung HD (1280x720 pixel).
Begitu juga bagian kameranya yang juga lebih baik, kemampuannya sudah 8 MP yang dipadu dengan kamera depan 2 MP. Adapun sebagai pemasok dipasok dayanya Lenovo mempercayakannya pada baterai 2300 mAh.
Kelebihan lainnya Lenovo A6000 adalah hadirnya fitur Dolby Digital Plus. Dengan fitur ini keluaran suara ponsel 4G ini diklaim lebih nendang dibanding ponsel sekelasnya. Tapi fitur Dolby tersebut bukanlah hal baru, karena sudah sejak lama Lenovo membenamkan fitur ini pada sejumlah ponsel-ponsel buatannya.
Penasara harganya? Karena punya spesifikasi yang lebih baik Lenovo A6000 dibanderol sedikit lebih mahal yakni sebesar 1,5 juta. Artinya Lenovo A6000 berhadapan langsung dengan Xiaomi Redmi 1S yang punya spesifikasi sepadan. Namun soal dukungan teknologi seluler tentu Lenovo A6000 lebih baik karena sudah mendukung 4G LTE.
3. Xiaomi Redmi 2
|
Xiaomi redmi 2
|
Redmi 2 secara head-to-head punya spesifikasi yang sama persis dengan Polytron Zap 5 dan Lenovo A6000. Ponsel ini juga mengandalkan prosesor Snapdragon 410, dan punya memori internal 8 GB yang bisa ditingkatkan lagi kapasitasnya lewat slot micro SD. Namun untuk urusan RAM, Redmi 2 disebut menawarkan dua versi yakni yang memiliki RAM 1GB dan 2 GB.
Ukuran layarnya juga beda, Redmi 2 menyodorkan bentang 4,7 inch dengan resolusi yang sudah HD (1280x720 pixel). Sedangkan kemampuan kameranya sama dengan Lenovo A6000 yakni 8 MP dan kamera depan 2 MP.
Kelebihan Redmi 2 dibanding kedua pesaingnya itu terletak pada fitur dual-SIM yang dimilikinya. Kedua slot kartu SIM-nya disebut bisa berjalan di jaringan 4G. Jadi tak seperti kebanyakan fitur dual-SIM yang biasaya cuma slot pertama yang jadi prioritas.
Soal harganya, di luar Indonesia Redmi 2 sebenarnya dipasarkan dengan harga yang sama dengan pendahulunya Redmi 1S yakni senilai Rp 1,5 juta. Namun karena belum secara resmi diboyong oleh Xiaomi, di tingkat distributor di Indonesia ponsel ini harganya terdongkrak jadi Rp 1,8 jutaan.
(yud/fyk)