Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
iPhone Selalu Telat, Indonesia Dianggap Sepele Oleh Apple?

iPhone Selalu Telat, Indonesia Dianggap Sepele Oleh Apple?


- detikInet

Jakarta - Awal Februari ini, iPhone 6 dan iPhone 6 Plus dipastikan mulai dijual di Indonesia. Memang pemasarannya sangat telat, soalnya iPhone 6 sudah diperkenalkan sejak September 2014 dan dipasarkan tak berapa lama sesudahnya. Berarti selang sekitar lima bulan lamanya.

Kejadian ini selalu terulang. Tahun lalu, iPhone 5S baru dipasarkan sekitar awal Januari meski telah diluncurkan beberapa bulan sebelumnya. Indonesia selalu tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Filipina, apalagi Singapura.

Pertanyaan timbul, apa Indonesia tak dianggap oleh Apple? Ataukah juga sebaliknya, masyarakat Indonesia kebanyakan memang kurang tertarik membeli generasi baru iPhone?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mungkin kedua asumsi itu ada benarnya. Seperti diberitakan, Apple mampu mencetak rekor penjualan 74,5 juta unit iPhone di kuartal IV 2014, dipicu larisnya iPhone 6 dan iPhone 6 Plus. Padahal, keduanya belum resmi dijual di Indonesia.

Berarti bisa disimpulkan, tanpa perlu dipasarkan di sini, iPhone 6 sudah laris. Sumbangan warga Indonesia ke pangsa pasar Apple barangkali memang kecil.

Menurut penelitian terbaru dari biro riset IDC, kesuksesan iPhone 6 antara lain didorong naiknya penjualan di pasar-pasar kunci seperti Amerika Serikat dan BRIC, kependekan dari Brasil, Rusia, India dan China.

"Kehausan konsumen terhadap perangkat layar besar, dan juga keseriusan Apple di China dan negara-negara lain, membuat penjualan iPhone naik 44% di Amerika Serikat dan sampai 97% di negara-negara BRIC," demikian pernyataan biro riset IDC seperti dikutip detikINET, Selasa (3/2/2015).

Dalam pemasaran generasi baru iPhone, Apple selalu membuat tahap-tahap khusus, tidak serempak ke semua negara. Hal ini mungkin terkait kapasitas produksi iPhone yang biasanya terbatas, tidak bisa memenuhi semua permintaan.

Biasanya tahap awal menyasar negara-negara yang pasarnya sudah matang dan dalam jumlah tidak banyak. Contohnya saja Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang atau Australia. Mereka ini hampir selalu diutamakan Apple.

Kemudian berlanjut ke negara-negara lain. Nah, Indonesia sejak dulu selalu berada di urutan belakang. Beberapa negara yang tak lebih maju dari Indonesia malah mendapat giliran lebih awal. Sebut saja Nigeria sampai Kenya telah mendapat giliran pemasaran iPhone 6 terlebih dahulu.

Apa alasannya belum begitu gamblang, mungkin harus ditanyakan pada pihak Apple sendiri. Ataukah memang pasar iPhone masih sangat terbatas di Indonesia sehingga Apple tidak memprioritaskan? Bagaimana menurut Anda?

(fyk/rou)







Hide Ads