Teller tidak menampik bahwa harga USD 1.500 untuk sebuah wearable gadget memang terlalu mahal sehingga membuat penetrasi Google Glass menjadi lambat.
Kendati tak menyebut secara spesifik apa saja yang perlu dipangkas, menurunkan harga untuk produk high end seperti Google Glass akan memberikan perubahan yang berbeda dalam hal penetrasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga USD 200 untuk sebuah kacamata pintar bagiku adalah harga yang pantas," ujar Teller kepada Cnet dan detikINET kutip, Selasa (18/11/2014).
"Ketika produk seperti Google Glass menjadi produk mainstream, maka memang perlu memangkas harga hingga separuhnya. Karena orang-orang akan serius untuk dibeli," sebutnya.
Sebelumnya, Google Glass mulai mengalami nasib tak jelas. Menurut Reuters, setengah dari 16 developer di platform ini mengundurkan diri dengan mengerjakan proyek lain.
Sementara itu, beberapa pentinggi yang membidani Google Glass pun turut berhenti bekerja di Google X.
(tyo/ash)