Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Feature Phone, Tambang Emas di Negara Berkembang

Feature Phone, Tambang Emas di Negara Berkembang


- detikInet

Ilustrasi (Ist.)
Jakarta -

Dahikar adalah penduduk Mumbai yang kotanya termasuk mengalami cuaca ekstrim. Kadang panas menyengat, kadang pula tiba-tiba hujan deras. Saat itu, Dahikar sedang berada di halte bus untuk berangkat ke kantornya.

Dengan populasi di Mumbai mencapai 20 juta jiwa atau sama dengan jumlah populasi warga Australia secara keseluruhan, membuat kota Dahikar menghadapi banyak masalah.

"Rumah saya hampir 15 menit dari halte bus, itupun menggunakan bajaj. Dan saya harus hati-hati soal ketepatan waktu ke halte bus," katanya, seperti diceritakan BBC, dan dikutip detikINET.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sering kali saya terlambat sehingga tertinggal bus. Atau bus datang terlalu lama, terutama ketika musim hujan melanda. Belum lagi bila harus menunggu di musim panas itu menyiksa. Dan perlu mencari sarana alternatif transpotasi, bila musim hujan tiba," keluhnya lagi.

Di negara barat, apa yang dialami oleh Dahikar sedikit bisa diatasi. Hanya dengan membuka smartphone, mereka dapat melihat bus yang akan menjemputnya dan berada di mana.

Akan tetapi di India -- dan seperti di negara berkembang pada umumnya -- infrastruktur mobile kurang berkembang seperti di barat. Bahkan, jika itu tersedia pun, banyak orang tidak memiliki smartphone untuk mengambil keuntungan dari aplikasi tersebut.

Kejadian yang dialami oleh Dahikar itu terjadi pada tahun 2012, dan mungkin masih terjadi sampai saat ini. Smartphone belum maksimal, feature phone masih terlalu kuat di negara berkembang.

Smartphone adalah ponsel yang mempunyai sistem operasi dan aplikasi di dalamnya. Namun, bukan berarti feature phone tidak bisa dimanfaatkan, walaupun fungsi GPS, kamera, MP3 Player dan akses internet cukup besar untuk dibanggakan.

Feature phone seperti yang dipunyai oleh Dahikar memang jauh lebih baik dibandingkan dengan ponsel sebatas untuk SMS dan menerima panggilan telepon saja. Atas dasar harga murah juga, feature phone masih menjadi tambang emas di negara berkembang.

Menengok ke kuartal empat 2012, penjualan feature phone, menurut Gartner mencapai 264.400.000 unit di seluruh dunia. Bandingkan dengan smartphone yang mencapai 207.700.000. Sangat mudah bagi smartphone untuk mengalahkannya.

Dahikar yang masih menggunakan feature phone, diselamatkan oleh majikannya. Ponselnya dimaksimalkan dengan solusi pemberitahu bus. Konsepnya sederhana, SMS akan diterima setiap bus mengalami gangguan.

Menurut Buzzcity, jumlah proposi negara yang masih menggunakan feature phone masih berada di kawasan negara berkembang, seperti Afrika, Asia Tenggara, dan Amerika Latin.

Buzzcity memperlihatkan, pada tahun 2012, Nigeria adalah negara dengan proposi feature phone terbesar, 89%, menyusul kemudian Kenya dengan presentase 77%.

Indonesia juga masuk daftar yang banyak memakai feature phone dengan tingkat proposi mencapai 70% pada tahun 2012. Jumlah tersebut memang akan turun, tapi diprediksi feature phone tetap mendapat tempat.

Berikut daftar negara dengan proposi pengguna feature phone terbesar, menurut data Buzzcity pada tahun 2012:

  • Argentina 40%
  • Brasil 78%
  • India 77%
  • Indonesia 70%
  • Kenya 88%
  • Malaysia 46%
  • Meksiko 53%
  • Nigeria 89%
  • Rusia 46%
  • Afrika Selatan 70%
  • Thailand 40%
  • Turki 39%
(tyo/ash)







Hide Ads