Pengguna ponsel awam mungkin menganggap semua prosesor quad core bakal menyodorkan kinerja sama, atau paling tidak mendekati. Padahal faktanya tak melulu seperti itu, karena terkait berbagai faktor.
Iming-iming prosesor quad memang kerap dilakukan vendor ponsel untuk memikat konsumen. Namun baiknya konsumen tahu jenis quad core yang bakal didapatkannya. Meski sama-sama quad core, kinerjanya bisa berbeda jauh.
Itu karena arsitektur yang digunakan tiap prosesor quad core bisa berbeda-beda. Saat ini tercatat ada 5 desain arsitektur berbasis Cortex yang dimiliki ARM. Tiap-tiap arsitekstur mewakili segmen ponsel yang diincarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi bila perangkat yang Anda gunakan menggunakan prosesor berbasis Cortex-A5, baiknya jangan terlalu berharap banyak dengan kinerjanya, meski dengan di atas kertas berkekuatan quad core.
Cortex-A7 adalah arsitektur ARM yang paling diminati oleh banyak vendor. Prosesor ARM jenis ini dapat mudah ditemukan pada ponsel kelas entry-level hingga low-to-mid.
Favorit dipilih vendor karena selain daya yang efisien, kinerjanya juga terbilang lumayan. Oleh sebab itu banyak vendor yang memadukannya dengan chip grafis yang juga lumayan.
Cortex A8, bisa dibilang adalah versi kencang dari Cortex-A7. Selain kinerja yang cukup mumpuni, efisiensi dayanya juga lumayan.
Hanya saja lantaran biaya produksi yang berselisih lumayan dari Cortex-A7 tetapi dengan peningkatan kinerja yang tak terlampau jauh, arsitektur ini menjadi kurang diminati.
Bicara kinerja kencang, Cortex-A9 bisa menjadi jawabannya. Arsitektur ARM yag satu ini memang disiapkan untuk menyuguhkan performa kelas atas. Umumnya prosesor ponsel yang menggunakan arsitektur ini memang menempati segmen kelas mid-to-high end.
Menempati posisi teratas dengan kinerja paling kencang adalah Cortex-A15. Arsitektur jenis ini hanya dapat ditemui di ponsel kelas atas seperti Galaxy S5. Salah satu yang menggunakannya memang adalah prosesor Exynos 5 besutan Samsung.
Jadi, arsitektur mana yang digunakan perangkat Anda?