Diperkenalkan pertama kali di ajang Mobile World Congress 2014, Blackphone memang lebih mengincar pengguna kelas elit dibanding pengguna biasa.
Alasannya jelas, karena pengguna di kelas ini sangat sensitif dengan keamanan data pribadinya mengingat berbagai transaksi yang dilakukan melalui ponselnya.
Untuk menyodorkan hal tersebut, Blackphone dibekali rangkaian aplikasi yang diklaim mengusung teknik berbeda dibanding aplikasi pada umumnya.
Hacker yang sangat mengetahui selak-beluk pencurian data pada ponsel pun diyakini tak akan mudah membobolnya.
Selain itu, penggunaan teknik ‘berbeda’ ini juga mampu memberikan keamanan komunikasi bagi pengguna, tanpa kuatir dimata-matai.
Jeroan Blackphone juga terbilang mumpuni dengan prosesor quad core Nvidia terbaru Tegra 4i berkecepatan 2 GHz. Sayangnya besaran RAM-nya hanya sebatas 1 GB, begitu juga dengan memori internalnya yang hanya 16 GB.
Bentang layarnya 4,7 inch dengan resolusi HD (1280x720 pixel) dan memiliki kamera belakang 8 MP serta kamera depan 5 MP. Di samping itu Blackphone juga telah mendukung LTE.
Berminat meminang ponsel anti sadap ini? Seperti dilansir Ubergizmo, Senin (16/6/2014), harganya terbilang lumayan dengan banderol harga sebesar USD 629 atau sekitar Rp 7,4 juta. Pembesutnya disebut akan mulai memasarkannya 3 minggu dari sekarang.
(yud/ash)