DX80 ini diluncurkan Cisco untuk perangkat khusus video conference. Ide awalnya, seperti dituturkan Rowan Trollope, Senior Vice President & General Manager Collaboration Technology Group Cisco, datang dari inspirasi sebuah smartphone.
"Kalau jaman dulu semua barang harus dibawa terpisah, sekarang cukup satu device saja sejak era smartphone. Lantas kenapa PC tidak bisa seperti itu? Semua yang kita butuhkan dalam satu perangkat. Kami ingin memperbaiki teknologi itu," ujarnya seperti ikut disaksikan detikINET di Hotel Sheraton, Macau.
Maka dihadirkanlah DX80, desktop semacam PC All-in-One. Tanpa kabel berseliweran. Tanpa keyboard fisik. Hanya layar sentuh dan kamera. Dan sistem operasinya pun menggunakan Android yang banyak diadopsi oleh vendor smartphone.
"Adalah sebuah kejahatan melihat banyak kabel berseliweran di sebuah PC. Kami akui kami pernah ikut membuat kesalahan dengan kabel-kabel ini. Desktop berantakan kayak gini sebuah kejahatan. Sekarang kami ingin supaya desktop bisa serapi smartphone," kata Rowan lebih lanjut.
Dipaparkan olehnya, perangkat dengan lebar 23 inch diagonal ini mengusung FHD capacitive touchscreen LCD dengan resolusi 1920 x 1080 pixel. Di bagian atasnya ada kamera untuk video communication HD dengan fitur Cisco TelePresence.
Secara desain, diakui oleh Rowan memang terinspirasi oleh desktop buatan Apple. Itu sebabnya, kata dia, tiap lekukannya didesain secantik mungkin. Bahkan ditegaskannya, perangkat desktop ini dibuat dengan cinta dan penuh perhatian.
Meskipun bodinya mirip-mirip Mac, namun untuk sistem operasinya bukan iOS. Cisco lebih memilih Android 4.1.1. Prosesornya sendiri menggunakan TI OMAP 4470 1.5 GHz dengan storage 8 GB eMMC flash memory, serta RAM 2 GB.
Dengan OS Android, tentu saja fungsinya kurang lebih sama dengan tablet atau smartphone Android pada umumnya. Bisa menjalankan aplikasi-aplikasi Android yang di-download dari Play Store, dan selain itu, tentu saja fitur Cisco WebEx dan Cisco Jabber.
Desktop ini juga didesain untuk memudahkan transfer data secara seamless menggunakan bluetooth saat ingin memindahkan pekerjaan dari DX80 ke smartphone maupun tablet, atau bahkan sebaliknya.
Berapa harganya? DX80 seperti dikatakan Rowan akan dipasarkan secara retail melalui partnernya dengan harga rekomendasi USD 3.990 atau sekitar Rp 42 juta lebih.
Masih mahal? Cisco dalam kesempatan ini juga merilis versi mininya, DX70 yang punya layar 14 inch. Harga yang direkomendasikan Cisco untuk perangkat yang lebih mirip tablet jumbo ini adalah USD 2.750 atau sekitar Rp 30 jutaan.
Rencananya, kedua produk ini akan mulai dipasarkan dalam beberapa bulan mendatang. Di Indonesia, DX70 katanya akan hadir lebih dulu mulai pertengahan tahun ini. Sementara DX80 baru menyusul kemudian di bulan November 2014.
Selain desktop all-in-one tersebut, Cisco juga merilis produk IP phone terbarunya untuk seri 8800. Harganya bervariasi, mulai dari USD 495 dan rencananya sudah mulai tersedia sejak Mei ini untuk tiga model 8841, 8851, dan 8861.
Dalam kesempatan ini Cisco juga ikut memperkenalkan Cisco Collaboration Meeting Room (CMR), solusi untuk meeting virtual yang bisa diakses dari device apapun, baik PC, laptop, ponsel, maupun tablet. Solusi ini rencananya dirilis paling cepat awal 2015 mendatang.
(rou/ash)