Hanya saja, hal ini nyatanya belum cukup untuk mengangkat kembali pamor BlackBerry di bisnis ponsel yang masih terpuruk.
Menurut Direktur Marketing Telkomsel Alistair Johnston, BlackBerry perlu melakukan gebrakan dengan cepat terhadap model bisnisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini termasuk untuk memperbaiki hubungan dengan stakeholder terkait, seperti operator telekomunikasi dan distributor agar dapat mencari gaya kolaborasi yang lebih baik.
"BlackBerry sejatinya masih populer di Indonesia. Dan BlackBerry Jakarta diharapkan dapat mengangkat pasar BlackBerry," lanjutnya.
Novrianto Prasetyo, Manager Strategic Brand Bundling Management Telkomsel menambahkan, populasi pengguna smartphone yang berjalan di jaringan Telkomsel masih dikuasai BlackBerry. Sementara Nokia dan Samsung menguntit di posisi kedua dan ketiga.
"Tetapi jika berbicara brand secara keseluruhan, masih dikuasai Nokia, Samsung dan BlackBerry," lanjut Anto, sapaannya dalam kesempatan terpisah.
Telkomsel sendiri saat ini memiliki 131 juta pelanggan, dimana 22% di antaranya merupakan pengguna smartphone.
"Angka ini masih kecil, tapi growth year on year mencapai 49,3%. Target di tahun 2014, Telkomsel ingin menambah 11 juta pelanggan smartphone 3G," Anto melanjutkan.
Salah satu caranya adalah dengan lebih mendorong penetrasi 3G lewat kehadiran smartphone murah. "Jadi vendor mana pun yang bisa menawarkan handset 3G murah untuk mengakomodir tujuan ini terbuka kerja sama dengan kita (Telkomsel-red.)," tandasnya.
Khusus BlackBerry Jakarta, kemungkinan besar bakal molor sampai di Indonesia lantaran terhadang isu soal distribusi.
Jadi perangkat yang konon bakal dibanderol kurang dari Rp 2,5 juta itu kemungkinan besar baru akan diluncurkan di Indonesia pada akhir April atau awal Mei mendatang.
-. Ini Dia Penampakan BlackBerry Jakarta
-. 5 Jurus BlackBerry Agar Tak Mati
-. 5 Pernyataan Ngaco Mantan Bos BlackBerry
- Apa Saja Fitur Baru di BlackBerry 'Android'?
(ash/fyk)