Senator ternama dari Partai Demokrat, Elizabeth Warren, menyatakan bahwa keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengizinkan Nvidia menjual chip kecerdasan buatan (AI) canggih H200 ke China adalah sama dengan menggadaikan keamanan nasional Amerika.
Warren juga menegaskan seruan agar CEO Nvidia, Jensen Huang, bersaksi di hadapan Kongres mengenai kesepakatan tersebut, bersama Menteri Perdagangan Howard Lutnick.
Pernyataan pedas senator tersebut muncul tiga hari setelah Trump mengumumkan bahwa Nvidia diizinkan menjual chip tersebut kepada pelanggan yang disetujui di China, asalkan AS mendapatkan bagian 25% dari pendapatan.
Pengumuman tersebut memicu kekhawatiran baik dari Partai Demokrat maupun beberapa sekutu Trump di Partai Republik, yang selama ini vokal menyuarakan perlindungan keunggulan hardware Amerika atas China dalam perlombaan menuju supremasi AI.
Menanggapi Warren, seorang juru bicara Nvidia menyebut penjualan H200 ke China masih akan memerlukan lisensi pemerintah AS. "Kami mendengar argumen yang sama tentang H20, dan para pengkritik justru terbalik memahaminya," katanya, merujuk pada chip dengan performa lebih rendah yang sebelumnya disetujui Gedung Putih untuk dijual ke China.
"Menjual H20 itu baik bagi ekonomi dan keamanan nasional Amerika. Setelah pengiriman H20 diblokir, Amerika kehilangan miliaran dan perusahaan chip AI asing mengisi kekosongan itu serta tumbuh secara dramatis," ujar juru bicara tersebut.
Dalam pernyataannya, Warren mendesak Kongres mengesahkan undang-undang bipartisan untuk memberlakukan pembatasan ekspor chip baru. "Jadi mengapa presiden membuat kesepakatan buruk yang menggadaikan ekonomi Amerika dan menggadaikan keamanan nasional Amerika ini?. Sederhana saja di pemerintahan Trump, uang yang berkuasa," sebutnya.
"Huang mengerti bahwa dalam pemerintahan ini, kemampuan untuk mengambil hati Donald Trump mungkin merupakan keahlian CEO korporat yang paling penting dari semuanya," kata Warren yang dikutip detikINET dari CNBC.
Ia menyinggung kehadiran Huang dalam acara makan malam seharga USD 1 juta per piring di kediaman Trump di Mar-a-Lago, Florida, dan sumbangan Nvidia di kemudian hari untuk ruang dansa Gedung Putih milik presiden yang sedang dibangun.
"Itu hanyalah alasan-alasan yang paling jelas untuk membuat kesepakatan ini dan siapa yang tahu apa lagi yang mungkin dilakukan Huang di balik pintu tertutup untuk membujuk Presiden Trump dan Menteri Lutnick agar membuat konsesi berbahaya ini," pungkasnya.
Simak Video "Video: Donald Trump Batalkan Rencana Pembatasan Chip Nvidia ke China"
(fyk/fyk)