AI Jadi Ladang Minyak Baru Bagi Arab Saudi
Hide Ads

AI Jadi Ladang Minyak Baru Bagi Arab Saudi

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 28 Okt 2025 11:45 WIB
A drone view shows cityscape in Riyadh, Saudi Arabia, June 1, 2025 REUTERS/Mohammed Benmansour
Kota Riyadh di Arab Saudi. Foto: REUTERS/Mohammed Benmansour
Jakarta -

Bayangkan Arab Saudi dan hal pertama yang terlintas mungkin adalah kekayaannya yang luar biasa besar dari minyak. Meski minyak terus menjadi penggerak ekonomi Arab Saudi, kerajaan ini kini berekspansi ke bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, pariwisata, dan olahraga untuk mendiversifikasi jalur pertumbuhannya.

Menurut Menteri Investasi Arab Saudi, Khalid Al Falih, lebih dari separuh ekonomi Saudi kini sepenuhnya terlepas dari minyak. "Persentase ini terus meningkat," ujar Al Failh. Ia menambahkan pendapatan pemerintah sebelumnya hampir seluruhnya berasal dari uang minyak tapi sekarang, 40% pendapatan berasal dari sektor dan sumber yang tidak terkait minyak.

"Kami melihat hasil yang luar biasa, tetapi kami belum puas. Kami ingin berbuat lebih banyak. Kami ingin mempercepat diversifikasi dan pertumbuhan kerajaan," ujarnya. Arab Saudi sedang memperkuat sektor-sektor yang berkembang pesat seperti kecerdasan buatan, dan menyebutnya sebagai salah satu area pertumbuhan baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al Failh menyebut mereka akan menjadi investor utama dalam pengembangan aplikasi AI dan model bahasa berskala besar. Arab Saudi juga akan membangun pusat data "dalam skala dan biaya kompetitif yang belum pernah dicapai di tempat lain.

ADVERTISEMENT

"AI telah muncul dalam tiga, empat tahun terakhir, dan sudah pasti akan menentukan masa depan ekonomi setiap negara. Mereka yang berinvestasi akan memimpin, dan mereka yang tertinggal, sayangnya, akan merugi," ujarnya yang dikutip detikINET dari CNBC.

CEO perusahaan chip AI Groq, Jonathan Ross, menyebut inisiatif itu akan meningkatkan infrastruktur AI berkat surplus energinya. Menurut PwC, negara tersebut dapat memperoleh keuntungan lebih dari USD 135 miliar pada tahun 2030 berkat AI.

Laporan kinerja anggaran triwulanan Arab Saudi mengungkapkan bahwa total pendapatan pemerintah untuk paruh pertama tahun 2025 mencapai 565,21 miliar riyal Saudi, dengan minyak menyumbang 53,4% dari total pendapatan negara, turun dari 67,97% pada periode yang sama tahun 2019.

Di 2024, negara tersebut melaporkan kenaikan PDB setahun penuh sebesar 1,3%, yang terutama didorong oleh kenaikan 4,3% pada segmen non-minyak. Aktivitas minyak, di sisi lain, turun 4,5% dari tahun ke tahun.

Dana kekayaan negara tersebut telah mengakuisisi saham di perusahaan teknologi raksasa, penerbit video game, dan klub bola untuk diversifikasi pendapatan minyak ke sektor-sektor lain. PIF (Public Investment Fund) Arab Saudi telah mengakuisisi saham Electronic Arts, mendirikan SoftBank Vision Fund bersama SoftBank milik Masayoshi Son pada tahun 2017, dan mengakuisisi Newcastle United tahun 2021.




(fyk/agt)
Berita Terkait