CEO Microsoft Naik Gaji Jadi Rp 1,6 T di Tengah Badai PHK
Hide Ads

CEO Microsoft Naik Gaji Jadi Rp 1,6 T di Tengah Badai PHK

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 23 Okt 2025 13:15 WIB
CEO of Microsoft Satya Nadella arrives at The Sun Valley Resort for the Allen and Company Sun Valley Media and Technology Conference in Sun Valley, Idaho, U.S., July 8, 2025.  REUTERS/Brendan McDermid
CEO Microsoft, Satya Nadella. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta -

CEO Microsoft, Satya Nadella, mendapatkan peningkatan kompensasi yang signifikan, seiring terus menguatnya harga saham perusahaan, yang antara lain didorong oleh pesatnya perkembangan kecerdasan buatan. Di sisi lain, banyak karyawan Microsoft kena PHK.

Microsoft menyatakan, total gaji Nadella untuk tahun fiskal 2025 naik 22% menjadi USD 96,5 juta atau Rp 1,6 triliun, dari USD 79,1 juta tahun lalu. Jumlah tersebut mencakup lebih dari USD 84 juta dalam bentuk penghargaan saham dan lebih dari USD 9,5 juta dalam bentuk insentif tunai untuk Nadella.

Dikutip detikINET dari CNBC, gaji Nadella sebagian besar terkait dengan kinerja saham Microsoft. Sejauh ini di tahun 2025, harga saham Microsoft telah naik sebesar 23%. Nilai sahamnya telah meningkat lebih dari dua kali lipat selama tiga tahun terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pengungkapan kuartal keempat bulan Juli, perusahaan melaporkan laba dan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, dengan penjualan naik 18%, pertumbuhan tercepat dalam lebih dari tiga tahun. Bisnis Microsoft Azure mendorong ekspansi seiring meningkatnya kebutuhan infrastruktur cloud perusahaan untuk memenuhi permintaan AI.

ADVERTISEMENT

Pada tahun fiskal 2024, gaji Nadella melonjak 63% dari USD 48,5 juta pada tahun sebelumnya, dengan 90% kompensasinya berasal dari penghargaan saham. Nadella berhak atas insentif tunai sebesar USD 10,66 juta tahun lalu, tetapi ia meminta komite kompensasi dewan untuk mengurangi jumlah tersebut menjadi USD 5,2 juta akibat serangkaian serangan siber yang dialami perusahaan.

Meskipun kinerja keuangan dan saham Microsoft kuat, perusahaan telah mengalami gejolak di antara para karyawannya dalam beberapa bulan terakhir. Terlebih, banyak pegawai Microsoft terkena PHK massal.

Pada bulan Juli, Nadella menulis memo kepada karyawan yang menyatakan bahwa pemecatan lebih dari 15.000 karyawan oleh perusahaan pada tahun 2025 telah sangat membebani dirinya. Microsoft juga telah memberhentikan beberapa karyawan aktivis yang memprotes kerja sama perusahaan dengan militer Israel.




(fyk/rns)
Berita Terkait