Anaplan resmi membuka pusat data (data center) pertama di Indonesia. Keberadaan pusat data lokal ini diharapkan dapat memperkuat kapabilitas teknologi Anaplan dalam mendukung transformasi digital dan pengambilan keputusan berbasis data secara real-time bagi pelaku industri di Tanah Air.
Sebagai platform skenario planning dan analitik, Anaplan telah digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia untuk menyusun perencanaan strategis mulai dari proyeksi keuangan, manajemen rantai pasok, hingga pengelolaan sumber daya manusia.
Managing Director Asia Pasifik Anaplan Amit Bagga mengatakan dengan pusat data yang lebih dekat secara geografis, performa dan keamanan layanan Anaplan di Indonesia akan semakin optimal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pusat data tersebut merupakan bukti konkret dari komitmen Anaplan untuk menjawab kebutuhan pasar Indonesia yang semakin digital dan dinamis," ujar Bagga dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).
Percepat Transformasi Digital
Bagga menjelaskan kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia dapat membuka peluang baru bagi perusahaan untuk mempercepat transformasi digital melalui optimalisasi pemanfaatan data.
Seiring dengan semakin masifnya adopsi teknologi cloud, kepatuhan terhadap regulasi juga menjadi perhatian utama, khususnya terkait kedaulatan data.
Dalam konteks ini, kehadiran pusat data lokal tidak hanya memperkuat posisi perusahaan dalam memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, tetapi juga membantu mengatasi tantangan teknis, seperti latensi.
"Kehadiran infrastruktur dalam negeri memudahkan perusahaan untuk menjalankan kewajiban hukum sambil menjaga data tetap berada di Indonesia. Apalagi, kesadaran akan pentingnya mengelola data secara mandiri di dalam negeri semakin bertumbuh," ungkap Bagga.
Baca juga: Confluent Cloud Hadir di AWS Marketplace |
Lebih dari itu, teknologi cloud yang didukung infrastruktur lokal, seperti pusat data Anaplan juga dapat membuka potensi baru bagi instansi pemerintah ataupun sektor swasta dalam memaksimalkan inovasi berbasis data.
Kemudian, perlindungan terhadap data sensitif pelanggan juga menjadi prioritas dengan sistem keamanan berlapis guna mencegah risiko kebocoran informasi dan ancaman siber lain. Hal ini memberikan jaminan bagi perusahaan bahwa data strategis mereka dikelola dalam ekosistem yang aman dan terkontrol.
Dalam jangka panjang, infrastruktur tersebut dirancang untuk fleksibel dan terukur sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan bisnis yang berkembang.
Menurut Bagga, baik perusahaan besar maupun organisasi yang sedang bertumbuh, dapat memanfaatkan platform Anaplan untuk mengelola skenario perencanaan yang semakin kompleks tanpa terbatas oleh hambatan teknologi atau kapasitas sistem.
"Kami tidak hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga membangun fondasi strategis yang mendukung perusahaan Indonesia dalam menghadapi tantangan digitalisasi dan ketidakpastian pasar," tegasnya.
Baca juga: 5 Istilah Blockchain yang Wajib Kamu Tahu |
Melokal Dengan Teknologi Global
Kehadiran pusat data Anaplan di Indonesia mendapat sambutan positif dari pelaku industri di Indonesia.
Head of Corporate IT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk Franciscus Adam menyebut langkah Anaplan merupakan komitmen nyata terhadap kebutuhan transformasi digital perusahaan lokal.
"Dengan pusat data lokal, kami dapat menjalankan strategi bisnis dengan lebih responsif karena keputusan dapat dibuat berdasarkan data yang selalu terhubung dan diperbarui secara real-time," kata Franciscus.
Menanggapi hal ini, Vice President Anaplan Asia Magdalena Hendrata menuturkan inovasi teknologi memang harus mendekat kepada penggunanya.
"Kami percaya bahwa mendekatkan infrastruktur Anaplan ke Indonesia akan mempercepat inovasi dan
(anl/ega)