
Brocade: Kami 'Gorila' Infrastruktur Data Center
Kamis, 07 Jun 2007 17:28 WIB

Jakarta - Brocade yakin masih akan kokoh sebagai pimpinan di pasar switch dan infrastruktur untuk Data Center. Mereka mengibaratkan diri sebagai 'gorila'. "Kami bagai gorila 600 pounds (sekitar 272 kilogram-red). Pangsa pasar kami 83 persen untuk global, dan di Indonesia sudah hampir 90 persen," tutur Gerald Penaflor, Regional Director South Asia-Pacific/Korea Brocade dalam media briefing di F-Bar, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (7/6/2007). Brocade adalah perusahaan penyedia infrastruktur untuk data center. Perusahaan asal California ini berawal sebagai penyedia fiber channel switch untuk Storage Area Network. Saat ini, Brocade juga menyediakan piranti lunak dan jasa profesional. Deb Dutta, Vice President Brocade untuk Asia Pasifik dan Jepang, mengatakan Brocade dalam beberapa tahun belakangan telah melakukan serangkaian akuisisi yang memperkuat lini produk yang mereka tawarkan. Selama 2003-2007 Brocade telah mengakuisisi tak kurang dari lima perusahaan, mulai dari Rhapsody Network, Therion Software Corp, Nuiew Inc, Silverback Systems, hingga McData. Deb mengaku yakin pihaknya bisa mempertahankan keunggulan di pasar infrastruktur untuk data center tersebut. Bahkan ia optimis pasarnya akan terus tumbuh. "Kami sudah memiliki pangsa 83 persen, Anda mungkin bertanya bagaimana kami akan tumbuh lagi? Perlu diketahui bahwa dari server yang ada di dunia baru sekitar 11 persennya yang terhubung dengan jaringan. Jadi kami yakin akan ada pertumbuhan di situ," tutur Deb. Jasa dan SertifikasiBudhi Wibawa, Country Manager Brocade untuk Indonesia, Malaysia, Filipina dan Brunei, mengatakan Indonesia menyumbang lebih dari 50 persen pendapatan Brocade di Asia untuk jasa profesional. Jasa tersebut, lanjutnya, berupa outsourcing sumber daya manusia di bidang Storage Area Network (SAN). "Di Indonesia masih ada gap kemampuan di bidang itu. Sehingga banyak yang memilih untuk melakukan outsource. Karena mereka sudah menggunakan teknologi Brocade, mereka berpikir kenapa tidak outsource ke pemilik teknologi tersebut langsung?" tutur Budhi. Selain itu, Budhi menambahkan, Brocade juga memiliki program sertifikasi bagi profesional. Sertifikasi itu terdiri dari, Brocade Certified Fabric Professional (BCFP), Brocade Certified SAN Manager (BCSM), dan Brocade Certified SAN Design (BCSD). Di Indonesia, tutur Budhi, telah ada 11 individu pemegang sertifikasi Brocade dan akan bertambah 6 orang lagi di bulan Juli 2007. Budhi mengatakan rencananya pada 2008 akan dijajaki program pendidikan sertifikasi Brocade ke kampus-kampus. "Namun memang agak sulit, karena sertifikasinya itu susah. Ujiannya itu tidak bisa hanya dengan membaca buku," Budhi menandaskan.
(wsh/wsh)
