Telkom Akhiri Kerjasama Operasi di Sumatera
Sabtu, 07 Apr 2007 11:30 WIB
Jakarta - PT Telkom Tbk memutuskan untuk mengakhiri perjanjian kerjasama operasi dengan 11 perusahaan yang menjadi mitranya di Sumatera dalam pengembangan layanan telekomunikasi berbasis kabel menjadi teknologi nirkabel.Melalui Divisi Regional I Sumatera, perseroan memilih untuk mengakuisi (buy out) proyek Penyediaan dan Pengembangan Layanan Telekomunikasi (PPLT) tersebut dan mulai menggarapnya sendiri."Kerjasama ini dihentikan agar tuntutan masyarakat akan kualitas layanan dapat ditingkatkan," kata Direktur Konsumer PT Telkom Tbk, Ermady Dahlan, dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Sabtu (7/3/2007).Lebih lanjut ia mengatakan, perkembangan teknologi telekomunikasi yang demikian cepat menuntut terjadinya banyak perubahan layanan. "Dan itu tidak dapat diakselerasi pada kesepakatan yang telah ditentukan dalam PKS (perjanjian kerjasama - red.) tersebut," imbuhnya.Ermady menyebutkan beberapa contoh perubahan yang dimaksud, misalnya, pada teknologi nirkabel Telkom Flexi yang semula bersifat mobilitas terbatas menjadi mobilitas tidak terbatas melalui fitur Combo. Dan sebagai teknologi baru, lanjutnya, nirkabel juga terus mengalami perkembangan begitu banyak fitur.NegosiasiSaat ini, Telkom telah memutuskan kontrak dengan mitra PT Phalguna Adhigama di Kabupaten Bangko dan Kabupaten Kuala Tungkal, Provinsi Jambi. Phalguna merupakan salah satu dari sebelas perusahaan yang telah bermitra dengan Telkom selama tiga tahun.Menurut Ermady, PKS dengan Phalguna harus diakhiri lebih awal dari waktu yang telah ditentukan, yaitu enam tahun sejak PKS ditandatangani pada 2005. "Namun keputusan tersebut tidak didasari oleh hal-hal yang bersifat negatif, melainkan lebih dikarenakan oleh adanya berbagai perubahan kebijakan dan program yang dijalankan oleh Telkom," ujarnya.Executive General Manager (EGM) Telkom Divre I Muhammad Awaluddin mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan negosiasi terhadap 10 perusahaan pengelola PPLT lainnya. "Kita harapkan negosiasinya berlangsung sukses sehingga seluruh operasional PPLT dapat diakuisisi," tukasnya.Kesepuluh perusahaan tersebut adalah, Konsorsium Wahana (lokasi Banda Aceh), Konsorsium Caesar Sumatra (Tebing Tinggi), PT Multimitra Teknikatama (R.Prapat dan Cikampak), PT. Centralindo Panca Sakti (Bukittinggi, Payakumbuh, Padang Panjang dan Solok), PT Harapan Persada Harapan (Pangkal Pinang, Sungai Liat dan Tanjung Pandan).Selanjutnya, PT Barkatel Utama (lokasi Prabumulih), PT INTI - IRIL (Bengkulu dan Curup), Konsorsium PIR - ANK (Bengkalis dan Selat Panjang), PT Jona Mulia Arta (Tanjung Pinang), dan PT Graha Informatika Nusantara (Metro, Bandar Jaya, Kisaran dan Tanjung Balai Asahan).Awaluddin juga menjelaskan guna meningkatkan teledensitas telekomunikasi yang masih rendah di Sumatra, Telkom Divre I pada 2007 ini akan memasarkan 1 juta sambungan Flexi, memasarkan 7.000 sambungan Speedy dan 75.000 sambungan telepon tetap. Telkom juga akan meningkatkan layanan hotspot di 100 lokasi di Sumatra.
(rou/dbu)