Perancis Siapkan Quaero, Jerman Usung Theseus
Hide Ads

Ingin Patahkan Google

Perancis Siapkan Quaero, Jerman Usung Theseus

- detikInet
Selasa, 26 Des 2006 15:54 WIB
Jakarta - Kerja sama yang terjalin antara pengembang Perancis dan Jerman untuk menghasilkan mesin pencari terbaru demi menghentikan laju Google akhirnya harus berakhir.Juru bicara pengembang Perancis menjelaskan, bahwa proyek untuk membuat mesin pencari generasi terbaru ini untuk selanjutnya akan dilanjutkan secara terpisah."Selanjutnya hanya akan ada proyek Perancis dan proyek Jerman, mereka tidak bekerja di area yang sama, dan tidak menjadi saingan tetapi saling melengkapi satu sama lain," ujarnya, seperti dilansir AFP dan dikutip detikINET, Selasa (26/12/06).Sayangnya tidak dijelaskan alasan 'perpisahan' ini. Pengembang perancis akan terus mempersiapkan senjata mereka untuk meruntuhkan dominasi Google dengan "Quaero".Meskipun mengatasnamakan pengembang Perancis, ternyata pembuatan Quareo masih dibantu oleh beberapa perusahaan Jerman untuk pengembangannya.Quaero nantinya tidak hanya menyediakan pencarian dalam bentuk teks, tetapi juga akan menyajikan data-data dalam bentuk gambar dan video.Sedangkan pengembang Jerman, sedang mempersiapkan "Theseus", yang akan lebih memfokuskan kelebihannya kepada pencarian teks analisis.Pada awalnya, pihak Jerman dan Perancis bekerja sama untuk membuat mesin pencari alternatif pengganti Google dengan mengembangkan proyek Quaero. Nama yang diambil untuk proyek tersebut saja adalah kata "Quaero" dalam bahasa Latin berarti "Saya mencari". Kata itu sengaja dipilih menjadi nama proyek agar kedua belah pihak baik Jerman maupun Perancis tidak tersinggung.Saat itu, Presiden Perancis, Jacques Chirac berharap dengan Quaero, dapat menaikkan citra benua Eropa ke level pengembangan dan penelitian di dunia maya, sekaligus untuk menantang dominasi Amerika di internet.Dana yang disediakan untuk proyek ini juga tidak tanggung-tanggung, sekitar US$ 330 juta ($1 = Rp 9180, sumber: detikcom) siap dikucurkan dan melibatkan beberapa perusahaan asal Perancis dan Jerman. (ash/ash)

Berita Terkait