Bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki tantangan tersendiri dalam menjalankan bisnisnya. Terlebih dalam situasi era digital, pelaku UMKM dituntut bisa beradaptasi dan pintar memperhatikan berbagai faktor agar bisnisnya tetap berjalan dan berkembang.
Karena itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Telkom, diberi tugas berperan dalam membentuk ekosistem ekonomi digital dengan melakukan pendampingan, pembinaan, dan pelatihan UMKM melalui program Rumah BUMN.
Disampaikan Senior Manager Rumah BUMN Telkom Adrian Sani Harahap, Telkom mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia dengan berbagai program yang dapat membantu UMKM untuk mendapatkan akses permodalan, peningkatan kompetensi dan akses ke pasar dagang.
Baca juga: Telkom Semakin 'Hijau' di ESG Day Yogyakarta |
"Telkom bersama BUMN lain berharap bisa berperan dalam mengembangkan dan menumbuhkan UMKM yang ada di Indonesia. Walaupun Telkom itu punya 44 lokasi (Rumah BUMN), tidak terutup kemungkinan kita akan expand di lokasi lain jadi kalau buat Telkom itu, rasa dan harapan growing together antara Telkom dengan para UMKM itu sangat tinggi," ujarnya saat acara kunjungan media ke Rumah BUMN Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (17/11).
Belajar Banyak Hal Baru di Rumah BUMN
Di acara ini, sejumlah perwakilan UMKM binaan Rumah BUMN Telkom yang hadir juga berbagi cerita bagaimana mereka menghadapi sejumlah tantangan untuk mengembangkan bisnis. Mereka juga belajar banyak hal baru dengan mengikuti berbagai workshop dan pembinaan yang difasilitasi oleh Rumah BUMN Telkom.
Haris Aprianto yang berjualan teh bunga telang dengan merek Sylvatea, mengalami kesulitan saat pertama kali memasarkan produknya di tahun 2020. Bertemu dengan Rumah BUMN Telkom, ia mulai melek bahwa terbuka kesempatan dengan membuka saluran distribusi produk dengan cara digital.
"Saya dibina untuk bisa mendaftarkan atau membuat akun di e-commerce, bagaimana tips-tipsnya, juga diberikan fasilitas fotografi di sini, kemudian juga diberikan konsultasi. Dari situ mulai bisa jualan dan Alhamdulillah bisa survive sampai sekarang," tuturnya.
Pengalaman serupa dialami Alip Sudarmanto, pengusaha kerajinan seni ukir paralon Syahda Craft. Bergabung dengan Rumah BUMN Telkom, Alip difasilitasi bertemu dengan mitra bisnis untuk memasarkan produknya.
"Pemasaran memang yang paling mendasar. Kemarin bergabung juga dengan Kemenparekraf kami diajak pertemuan bisnis dengan hotel," ujarnya.
Dari pertemuan tersebut, sejumlah hotel ternama tertarik memesan dekorasi ruangan mereka dengan kerajinan ukiran paralon buatan Syahda Craft.
Sementara Bambang Agung, pembuat sepatu, tas dan aksesoris kulit custom Flame Leather, optimistis dengan bantuan Rumah BUMN Telkom akan memperluas jaringan pemasarannya yang saat ini masih fokus di pasar lokal.
"Walaupun lokal Alhamdulillah pasarnya antre, tapi saya optimistis bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Saya nanti minta dukungan dari Rumah BUMN untuk difasilitasi untuk pemasaran lewat media sosialnya," ujarnya.
Selain UMKM penghasil minuman dan kerajinan tangan, banyak juga UMKM produsen makanan dan camilan seperti Aziz pemilik bisinis @keripik.hanafi dan Rofah pemilik usaha @banggedhang.id.
Dari Rumah BUMN Telkom, mereka belajar bahwa kemasan produk yang sesuai dan menarik bisa berdampak pada lebih banyak orang yang berminat membeli produknya.
"Dari kemasan plastik biasa, terus diganti menjadi kemasan aluminium foil yang akan memperlama masa simpan. Rumah BUMN Telkom juga membantu kami lewat pelatihan, pemasaran online, dan itu sangat membantu kami, khususnya banyak reseller dari wilayah luar Jawa," kata Aziz.
"Setelah mengikuti pelatihan-pelatihan mulai pakai kemasan baru dengan desain baru yang lebih bagus, Alhamdulillah ternyata memang benar kalau yang kemasan yang menarik itu bisa meningkatkan penjualan, bagaimana cara fotonya yang bagus, kalimatnya seperti apa yang bagus untuk marketing kami juga diajarkan," Rofah menambahkan.
CEO Muda Rumah BUMN Pekalongan Iman Firmansyah menyebutkan, pembinaan UMKM meliputi empat kerangka kerja, yakni:
- Go Modern untuk meningkatkan kualitas produk
- Go Digital yang mendampingi untuk digitalisasi usaha
- Go Online untuk peningkatan penjualan secara online
- Go Global untuk peningkatan penjualan di pasar luar negeri.
"Aktivitas dan program Rumah BUMN dilaporkan langsung ke internal Telkom dan eksternal ke Kementerian BUMN, lalu ada Awarding Rumah BUMN yang dilakukan setiap tahunnya oleh Kementerian BUMN," sebutnya.
Simak Video "Video: PT Telkom Buka Suara Terkait Dugaan Kasus Proyek Fiktif Rp 431 Miliar"
(rns/rns)