.webp)
SDM Indonesia di bidang teknologi bisa bersaing dengan sumber daya dari negara lain. Akan tetapi, ada sejumlah PR yang harus dibenahi guna meningkatkan skill tenaga kerja di Tanah Air.
Hal ini diungkapkan oleh Tri Ahmad Irfan Co-Founder dan CTO Lumina saat bertemu dengan detikINET di BSD, Tangerang, Senin (14/8/2023). Menurutnya, ini merupakan pertanyaan besar yang sering dia pikirkan setiap harinya. Lumina adalah platform cari kerja buatan anak bangsa yang dikhususkan untuk pekerja kerah biru atau buruh.
"Karena kalau melihat negara lain di luar sana, kayak di Amerika dan di Eropa, kan lumayan maju. Tapi menurut pengalaman aku sih kalau dari segi skill mentahan sama-sama aja kok," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak teman-teman aku maupun senior aku yang sekarang bisa bekerja di perusahaan teknologi top di dunia, bahkan bisa berkompetisi dengan yang lain. Di Google, Facebook, Microsoft, Amazon, dan mereka bisa-bisa aja," lanjut Irfan.
Akan tetapi, belum banyak yang bisa mendapatkan pengalaman seperti itu. Irfan menuturkan masih ada tugas yang harus dibenahi guna meningkatkan daya saing SDM Indonesia. Salah satu masalah terbesar adalah masalah exposure atau paparan mengenai cara membuat teknologi yang maju. Irfan mengatakan contoh pembangunan teknologi di Indonesia tergolong masih di tahap awal.
"Dari segi pengalaman terus seberapa kritis kita bisa menganalisis sebuah problem juga itu aku lihat masih perlu ditingkatkan lagi," lanjutnya.
Karenanya, Irfan menganjurkan untuk memperbanyak pengalaman jika ingin makin terampil di bidang teknologi. Selain itu, latihan problem solving juga harus terus diasah setiap harinya. Namun dirinya optimis, SDM Indonesia bisa sama majunya dengan negara lain jika PR tersebut berhasil dituntaskan.
(ask/ask)
