Mengenal Bagi Hasil dalam Cetak Talenta Digital, Dapat Ilmu Bayar Belakangan
Hide Ads

Mengenal Bagi Hasil dalam Cetak Talenta Digital, Dapat Ilmu Bayar Belakangan

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 14 Apr 2023 11:05 WIB
Ilustrasi SDM Digital
Ilistrasi talenta digital Indonesia. Foto: Dok. Shutterstock
Jakarta -

Indonesia membutuhkan sebanyak sembilan juta talenta digital hingga 2030. Berbagai cara dilakukan untuk melahirkan sumber daya manusia tersebut, salah satunya dengan Income Share Agreement (ISA). Apa itu?

Melalui skema Income Share Agreement (ISA) atau skema bagi hasil, semua orang berkesempatan untuk mengikuti coding bootcamp dan membayar biayanya di kemudian hari.

"Kami percaya bahwa skema ini efektif dalam menjawab tantangan kekurangan tenaga kerja IT yang dihadapi Indonesia," ujar Co-Founder dan CEO Hactiv8, Ronald Ishak, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hacktiv8 menawarkan pelatihan IT bagi masyarakat umum dari berbagai latar belakang dan menyalurkan tenaga IT siap kerja langsung ke berbagai perusahaan.

Adapun, kurikulum coding bootcamp disesuaikan dengan kebutuhan industri teknologi dan Hacktiv8 telah bekerja sama dengan lebih dari 800 Hiring Partners untuk menyalurkan lulusan mereka. Lulusan Hacktiv8 tersebar di semua startup unicorn, perusahaan telekomunikasi, dan startup yang telah menerima pendanaan seri-B di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sejak berdiri pada tahun 2016, Hacktiv8 telah meluluskan total sekitar lebih dari 1.700 lulusan full-time bootcamp per Desember 2022. Berdasarkan angka tersebut, 93% di antaranya berhasil mendapatkan pekerjaan di bidang IT dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, dan mencatatkan kenaikan gaji rata-rata 84% dibandingkan pekerjaan sebelumnya.

Selain itu, lulusan Hacktiv8 juga mencatatkan gaji tahunan sebesar Rp 130 juta, atau 40% lebih tinggi dari standar rata-rata industri.

Ronald menyebut program ISA ini jadi solusi mempermudah masyarakat meraih pendidikan IT tanpa terhalang beban biaya berat di awal. Pembagian pendapatan sebesar 20% dengan Hacktiv8 diaktifkan setelah siswa lulus dan mendapat pekerjaan, sehingga bisa membayar kembali biaya bootcamp, serta tanpa dibebani bunga.

"Di tahun 2023 ini, target kami adalah menciptakan lebih dari 2.600 kesempatan bekerja, meluluskan 2.700 lulusan full time bootcamp, dan menambah hiring partners kami menjadi 1.000 partners," ucap Ronald.

Program ISA diluncurkan sejak 2019, yang mana Hactiv8 telah membantu lebih dari 840 siswa dengan rata-rata lulusan dapat melunasi pembayaran dalam waktu 30 bulan.

Hacktiv8 juga menyalurkan total ISA senilai kurang lebih Rp 40 miliar agar generasi muda mempunyai bekal pendidikan IT yang terjangkau dan bertransformasi menjadi talenta digital siap kerja.




(agt/fyk)