Meski masih dikuasai oleh Intel, market share AMD di ranah prosesor x86 terus merangsek naik dan menggerogoti pasar dari kubu biru saat pasar PC melemah pada Q4 2022.
Menurut data Mercury Research, pada kuartal tersebut Intel punya market share 68,7% di ranah prosesor x86, sementara market share AMD naik menjadi 31,3% dari 28,5% setahun sebelumnya.
Sebelumnya Presiden Mercury Research Dean McCarron menyebut penurunan pada Q4 2022 tersebut adalah penurunan terburuk di pasar chip PC sejak tahun 1980an, dan mungkin menjadi yang terburuk dalam sejarah industri.
Penurunan ini terlihat semakin parah karena sebelumnya bisnis PC mengalami lonjakan setelah bertahun-tahun stagnan. Pada awal pandemi, bisnis PC melesat karena banyak orang membutuhkan PC ataupun laptop untuk bekerja di rumah.
Meski pasar PC melemah, sebenarnya AMD masih bisa melewati perkiraan penjualan Wall Street. Di sisi lain Intel mengakui kalau mereka tersandung, kehilangan momentum, dan kehilangan pangsa pasar.
"Kami tersandung, kami kehilangan pangsa pasar, kami kehilangan momentum. Kami pikir hal itu akan stabil mulai tahun ini," ujar CEO Intel Pat Gelsinger.
Penurunan penjualan PC ini juga berdampak pada Apple lewat lini Mac-nya, yang merupakan sumber penjualan perangkat PC berbasis chip ARM. Menurut Mercury, chip ARM untuk PC yang dikuasai Apple saat ini punya market share sebesar 13,3%, turun dari 14,6% pada kuartal sebelumnya namun masih naik dari market share setahun sebelumnya yang hanya 10,3%.
Sebagai informasi, Arm yang dimiliki oleh Softbank itu adalah pemilik lisensi teknologi chip yang dipakai Apple dan Qualcomm untuk chip PC mereka. Mereka juga melakukan ekspansi ke pasar baru seperti PC sebagai bagian dari strategi pertumbuhan mereka.
Simak Video "Bongkar Industri Senpi Legal, Intel Gadungan di Sumsel Dibekuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(asj/asj)