Hub.id Accelerator 2022 menyelenggarakan Startup Gathering yang akan diikuti 24 startup terpilih. Siapa saja startup yang terpilih di program tersebut?
Acara yang digelar pada Jumat, 22 Juli lalu ini diselenggarakan guna mempertemukan seluruh startup peserta program yang telah lolos dari tahap kurasi sekaligus memberikan mereka ruang untuk berdiskusi.
Dari total 200 startup yang mendaftar, telah dipilih 24 startup untuk mengikuti program Hub.id Accelerator 2022, antara lain Verihubs, Pasar Mikro, Kecilin, Nodeflux, Eratani, Ayo Kenalin, Quipster, Avter, ProSehat, Yippy, Jasa Connect, Amtiss, Prospero, Grouu, Rakamin Academy, Jwalaku, Tumbasin, Djoin, MallSampah, Looyal, MileApp, Prieds, Amoda dan Finku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sangat mengapresiasi Kemkominfo beserta seluruh anggota program Hub.id Accelerator 2022 karena telah memberikan kesempatan untuk mengembangkan bisnis kami lewat berbagai rangkaian programnya. Harapannya melalui partisipasi pada program ini, kami dapat menemukan banyak ide dan mengakses kolaborasi dengan berbagai mitra bisnis termasuk melalui jaringan yang diberikan mentor sekaligus membawa bisnis kami ke jenjang yang lebih profesional lagi," jelas Kevin Juan Tango Laksono, Cofounder dan COO Eratani.
Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kemenkominfo I Nyoman Adhiarna menjelaskan, 24 startup terbaik yang dipilih telah melalui dua tahapan kurasi.
Tahap pertama, dari lebih 200 startup yang mendaftar dikurasi menjadi Top 40 berdasarkan deck dan kualifikasi founder profiles, problem statement clarity, product unique value proposition (UVP), market size dan traction growth.
Ketua Tim Business Matchmaking, Luat Sihombing, menyatakan "Tahapan kurasi dilalui melalui tahapan pertama seleksi profil bisnis, kemudian, pada tahap kedua, mereka mengikuti seleksi wawancara bersama panel kurator yang terdiri dari tim kurator ahli dengan latar belakang profesional dan investor."
Adapun pada kurasi tahap kedua, penilaian meliputi teknik presentasi dan kapabilitas founder, product roadmap, business model, traction and revenue, corporate and state owned enterprises synergy, government synergy, serta potential investment.
"Melalui acara Startup Gathering ini kami juga ingin memberikan wadah bagi setiap startup untuk dapat membuka peluang kerjasama dan berkolaborasi dengan satu sama lain dari awal program, memetakan lokasi networking session serta kembali mensosialisasi program ini," tambah Luat dalam keterangan yang diterima detikINET.
24 startup terpilih nantinya juga akan mengikuti kegiatan mentoring bersama pelaku usaha yang berpengalaman dan memiliki portofolio bisnis, investasi serta keahlian, seperti Hendra Kwik (Partner, Number), Rama Raditya (CEO Qlue), Andree Susanto (CEO Waresix), Arip Tirta (President Evermos), Pamitra Wineka (CEO Tanihub).
Selain itu ada juga Sukan Makmuri (Ex-CTO, Kudo), Natali Andrianto (Ex-CTO, Tiket), Marshall Pribadi (CEO Privy), William Gozali (Head, Insignia), Kenneth Li (Partner, MDI SG), Markus Rahardja (CIO BRI Ventures), Aldi Adrian H. (Partner Arise) serta pelaku usaha modal ventura lainnya.
Para startup terpilih ini nantinya juga akan dibantu oleh pitch trainer, Peter Browne, untuk menyiapkan presentasi bisnis dan inovasi yang baik pada saat menggunakan 5 menit kesempatan emas presentasi di hadapan para calon mitra bisnis dan investor.
Mereka juga akan didukung dan difasilitasi oleh Kemenkominfo dalam mengikuti program Hub.id Accelerator 2022 yang berfokus pada business matchmaking dengan menghadirkan pemerintah, BUMN, korporasi swasta, dan investor. Berbagai rangkaian program meliputi Business Mentoring, Pitch Training, Business Matchmaking, Networking Session, Demo Day, dan Global Immersion, yang berlangsung hingga Oktober 2022 mendatang.
"Sejak dilaksanakan tahun 2021, Hub.id sudah melibatkan 43 startup digital dan 47 partner dari koperasi dan BUMN termasuk Pemerintah. Melalui program tahun lalu, Kementerian Kominfo telah berhasil menjalankan 100 peluang kerja sama bisnis baru dan menghasilkan 30 kerja sama bisnis baru dan 2 investasi baru," tutup Luat.
Baca juga: Konektivitas Kunci Menuju Indonesia Digital |
(asj/asj)