Di tengah situasi dunia startup yang sedang limbung dan kripto yang gonjang-ganjing, ada angin segar datang dari startup kripto Pintu yang mendapatkan pendanaan USD113 juta atau setara Rp1,6 triliun.
Dana segar tersebut dikantongi usai menyelesaikan putaran pendanaan seri B yang bersumber dari Intudo Ventures, Lightspeed, Northstar Group, dan Pantera Capital.
Pintu adalah platform jual beli dan investasi aset kripto lokal yang diluncurkan pada April 2022. Startup ini menawarkan lebih dari 50 aset kripto yang diperdagangkan, seperti Bitcoin hingga Ethereum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO & Founder Pintu, Jeth Soetoyo mengungkapkan, pihaknya akan banyak menghadirkan fitur baru, serta menginisiasi berbagai strategi yang tepat guna ke lebih banyak pengguna dan memberikan pengalaman berinvestasi di sektor investasi aset kripto.
"Kami selalu mendorong diri kami untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan memberikan pengalaman terbaik dalam berinvestasi aset kripto," ujar Jeth dalam siaran pers yang diterima detikINET, Selasa (7/6/2022).
Melalui putaran pendanaan ini, Pintu berencana memantapkan posisi sebagai platform aset kripto terkemuka di Indonesia dengan meluncurkan fitur-fitur baru, menambah token-token yang diperdagangkan, mendukung teknologi blockchain, dan menghadirkan berbagai produk anyar.
Selain itu, Pintu juga akan melancarkan dalam meningkatkan literasi dan edukasi bagi investor aset kripto dengan berinvestasi besar-besaran dalam program Pintu Academy. Ini juga sekaligus komitmen Pintu agar investasi memahami risiko berinvestasi pada aset kripto dan melakukan praktik jual-beli dan investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Untuk mendukung pertumbuhan ini, startup Pintu secara agresif merekrut talenta untuk semua fungsi. Saat ini, pertumbuhan staf Pintu tumbuh hingga dua kali lipat sejak 2021, di mana per April 2022 terdapat lebih dari 200 staf.
Adapun perekrutan talenta tersebut akan berfokus di posisi strategis, seperti engineering, business & strategy, sampai yang ahli dalam human resources.
Berdasarkan data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) per Februari 2022, jumlah investor aset kripto di Indonesia mencapai 12,4 juta yang angka itu melampaui investor saham yang di angka 7 juta.
Penetrasi investor aset kripto di tanah air hanya mencapai 4% dari total populasi, hal ini yang diperkirakan kepemilikan aset kripto mengalami pertumbuhan di masa mendatang.
(agt/fay)