40,3% Gamer Asia Tenggara dari Indonesia, Belanja Sampai Rp 30 T
Hide Ads

40,3% Gamer Asia Tenggara dari Indonesia, Belanja Sampai Rp 30 T

Panji Saputro - detikInet
Kamis, 05 Agu 2021 20:46 WIB
Optimisme Industri Perbankan Terhadap Pertumbuhan Esports Indonesia
Optimisme Industri Perbankan Terhadap Pertumbuhan Esports Indonesia (Foto: Screenshot Media Discussion Online 2021)
Jakarta -

Evos Esports bersama Visa, dengan dukungan Bank Mandiri, membeberkan data dari perkembangan esports di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Di mana Indonesia menjadi pendorong utama di industri game ini.

Menurut Co-Founder & Chief Marketing Officer Evos Esports, Michael Wijaya, mengatakan bahwa dari total 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia berkontribusi sekitar 43% dari total tersebut.

"Indonesia juga menyumbang pendapatan terbesar senilai USD 2,08 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Tingginya jumlah gamers dan pendapatan ini, menjadi indikasi bahwa industri esports memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia," kata Michael.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data yang diungkapkan oleh Evos, menunjukkan demografi, di mana kalangan anak muda sekitar 58% mendominasi total penggemarnya. Rentan usianya antara 18 - 29 tahun.

Dalam keterangannya, Head of Strategy & Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan, menjelaskan Industri esports memang saat ini sedang mengalami perkembangan yang ekspensif. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, akan tetapi, secara global.

ADVERTISEMENT

"Hal ini mendoronng Visa untuk bekerja sama dengan brand esports terdepan seperti Evos Esports. Selain itu, kami juga melihat besarnya jumlah penggemar di kalangan para anak muda Gen Z dan millennial," kata Handikin.

Perkembangan ekosistem esports, hadir salah satunya karena meningkatnya minat masyarakat bermain game. Hal ini dibuktikan, dengan tingginya intensitas dan nilai transaksi dari pembelian di dalam game.

Pernyataan tersebut didukung oleh data yang ditemukan Evos, di mana sekitar 39% dari penggemar Sang Macan Putih, melakukan pembelian dalam game 1 sampai 3 kali. Rata-rata penjualannya pun berkisar di bawah Rp 100 ribu.

"Terlepas dari tingginya jumlah transaksi di dalam game, kendati begitu, peranan Bank masih sangat rendah dibandingkan kanal lainnya, seperti pulsa dan e-wallet. Oleh sebab itu, Bank Mandiri bekerja sama dengan Evos dan Visa mengeluarkan kartu Evos Esports," kata Ruth Ekowati Rahayu, Vice President Bank Mandiri.

Michael menyampaikan, melalui kerja sama dengan Visa dan Bank Mandiri, ia yakin dapat membuat peranan Bank dalam dunia esports di Indonesia semakin berkembang.




(hps/fay)