Tokopedia awalnya didirikan hanya berfokus mengembangkan platform toko serba ada atau toserba yang mempertemukan penjual dan pembeli secara digital. Setelah 12 tahun berdiri, marketplace berlogo burung hantu hijau itu terus mengembangkan berbagai layanan tetapi dengan tetap menggunakan digitalisasi.
Menurut Vice President of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, tingkat penetrasi smartphone dan internet yang tinggi di Indonesia tentunya menjadi potensi besar untuk ekosistem digital. Berdasarkan laporan Google 2020 e-Conomy SEA, dalam lima tahun mendatang, potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksi bisa mencapai hingga US$124 miliar.
Digitalisasi dipercaya akan membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup masyarakat baik melalui penciptaan lapangan kerja baru serta keterbukaan akses kepada seluruh penduduk untuk ikut berpartisipasi dalam ekonomi digital.
Digitalisasi juga diyakini dapat mendorong pemerataan ekonomi di Indonesia. Untuk mencapai hal tersebut, Tokopedia menciptakan Super Ecosystem lewat kolaborasi yang memungkinkan semua orang bisa memulai dan menemukan apa pun.
"Tokopedia memiliki misi untuk mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia. Untuk bisa mencapai misi tersebut, Tokopedia berkomitmen untuk menciptakan sebuah Super Ecosystem lewat kolaborasi yang memungkinkan semua orang bisa memulai dan menemukan apa pun," ujar Nuraini dalam keterangannya kepada detikcom, Rabu (7/7/2021).
Diungkapkannya, untuk mencapai misi tersebut, banyak tantangan yang perlu diselesaikan, termasuk dalam hal meningkatkan literasi keuangan masyarakat yang masih relatif rendah.
"Maka dari itu, di tahun 2016, kami berekspansi ke ranah fintech dengan menggandeng mitra perbankan untuk memungkinkan pengguna kami mengajukan permohonan kartu kredit melalui Tokopedia. Hingga saat ini, Tokopedia telah menghadirkan berbagai inovasi teknologi finansial, baik dalam lingkup instrumen investasi, layanan pembayaran, asuransi, dan pinjaman," jelasnya.
"Kami fokus mengedepankan edukasi lewat kolaborasi dengan berbagai mitra untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia," imbuhnya.
Nuraini menjelaskan Tokopedia kini telah menjangkau 99% kecamatan di Indonesia, memberdayakan lebih dari 11 juta penjual yang hampir 100%-nya adalah UMKM yang memasarkan lebih dari 550 juta produk ke lebih dari 100 juta pengguna aktif setiap bulannya. Saat ini lebih dari 1% ekonomi Indonesia terjadi di Tokopedia.
"Semua inovasi yang kami hadirkan berpusat pada misi kami. Dimulai sebagai marketplace C2C hampir 12 tahun lalu, saat ini Tokopedia telah berevolusi menjadi sebuah perusahaan teknologi Indonesia yang tidak terbatas pada layanan marketplace dan produk digital saja, tetapi juga mencakup layanan logistik dan fulfillment; tekfin dan pembayaran; hingga memberdayakan retailer tradisional lewat aplikasi Mitra Tokopedia," ujarnya.
"Ke depannya, kami akan terus berkomitmen dalam mendorong pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia baik melalui peningkatan solusi keuangan, logistik, dan pemberdayaan warung dan toko-toko kelontong di seluruh Indonesia," tambah Nuraini.
Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui langkah Tokopedia digitalisasi pedagang tradisonal
(ncm/ncm)