MeongToken, proyek kripto baru asal Indonesia, mengumumkan kerja samanya dengan lembaga swadaya masyarakat HARI (Hutan Rakyat Institute) dan Mountrash.
Token yang pertama diluncurkan Juni lalu ini berfokus pada non-fungible token (NFT) yang tengah menanjak popularitasnya. Dan dalam kerja sama ini, mereka akan dijadikan reward bagi ekosistem HARI dan Mountrash.
"Kemitraan ini kelak memastikan kripto MeongToken (MEONG) dijadikan sebagai imbalan (reward) bagi ekosistem HARI dan Mountrash. Mountrash di bidang penambahan nilai sampah, misalnya menggunakan MEONG sebagai imbalan kepada penggunanya dan kelak bisa ditukar menjadi stablecoin, seperti USDT ataupun DAI yang bernilai dolar AS," ujar MeongToken, dalam keterangan yang diterima detikINET.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama halnya dengan HARI, LSM yang berbasis di Medan, Sumatera Utara yang bergerak di bidang konservasi lingkungan hidup. Warga yang sukses berperan melestarikan hutan bisa menggunakan MEONG sebagai imbalannya.
Baca juga: Source Code World Wide Web Laku Rp 78 miliar |
Token dengan simbol kucing ini bisa diakses dengan pembelian privat lewat Trust Wallet, dan pengembangnya menjanjikan akan melakukan public launching dalam waktu dekat.
NFT atau Non-Fungible Token adalah unit data yang disimpan di blockchain dan digunakan untuk mensertifikasi objek digital, seperti gambar, video ataupun suara.
NFT dibuat menggunakan smart contract dan disimpan di blockchain. Sedangkan file objek digitalnya disimpan di jaringan peer-to-peer IPFS (Interplanetary File Systems). Antara IPFS dan NFT itu terkoneksi.
Sifatnya itu membuat NFT cocok dipakai untuk penyimpanan aset digital seperti karya seni, games, Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), musik, film dan lain sebagainya.
(asj/asj)