Perkembangan teknologi dan tren belanja online membuat transaksi di e-commerce semakin diminati, baik oleh pelanggan sebagai pembeli maupun pemilik bisnis sebagai penjual. Tak hanya meningkatkan penjualan, e-commerce juga terbukti mampu meningkatkan brand awareness dari bisnis fesyen lokal.
Dampak positif adanya e-commerce ini turut dirasakan oleh bisnis fesyen lokal, Wearing Klamby. Pemilik Wearing Klamby, Muhammad Ridho Jufri menceritakan bisnis ini dimulai oleh sang istri, Nadine Gaus, sejak tahun 2013 lalu hingga kemudian ia bergabung mengurus manajemen dan produksi di tahun 2015.
Wearing Klamby fokus pada produk fesyen wanita yang menyediakan ragam pilihan blouse, tunik, dress, scarf, dan lain sebagainya. Ridho mengatakan Wearing Klamby sempat mengalami jatuh bangun serta trial and error hingga akhirnya mulai berkembang di tahun 2018.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pihaknya memanfaatkan media sosial Instagram sejak awal bisnisnya berkembang hingga follower @wearingklamby kian bertambah dari hari ke hari. Sementara untuk transaksi, lanjutnya, dilakukan melalui situs Wearing Klamby sendiri.
Guna memperluas pasar, Ridho juga menambah channel penjualan di e-commerce yakni dengan menggandeng Tokopedia. Ia mengungkap bisnisnya mulai bergabung dengan Tokopedia sejak Maret 2021.
"Jadi kita mau coba jualan di pasar yang baru, mau reach market baru. Tapi kita pengen yang memang sesuai sama visi misi kita, sesuai dengan value-valuenya Wearing Klamby. Wearing Klamby sendiri kan brand lokal, brand Indonesia namanya saja 'Klamby' yang dari bahasa Jawa artinya pakaian. Jadi kita kemarin cari mana nih marketplace yang juga bisa support kita juga, jadi nggak cuma asal jualan," ungkap Ridho kepada detikcom pada Senin (31/5/2021).
Ridho menilai, Tokopedia sebagai marketplace buatan anak bangsa tak hanya memberinya keuntungan dari sisi bisnis saja, tapi juga sejalan dengan nilai yang dipegang Wearing Klamby sebagai sesama produk lokal.
Kendati baru bergabung selama kurang lebih 3 bulan, Ridho mengaku telah berhasil meraih exposure yang tinggi di Tokopedia. Ia mengatakan, dalam kurun waktu tersebut Wearing Klamby telah meraih lebih dari 51.000 follower di platform tersebut. Selain itu, lanjut Ridho, bisnisnya juga mendapat bantuan pemasaran dari Tokopedia.
"Sempat ada iklan TV antara Gojek dengan Tokopedia kita dimasukin di situ, jadi awareness-nya juga dapat. Terus sempat ada acara ulang tahun Tokopedia, kita juga dimasukin di acara TV-nya jadi awareness-nya sangat meningkat," kata Ridho.
Tak hanya itu, Wearing Klamby juga mendapatkan banner di laman Tokopedia yang menurut Ridho menambah exposure dari bisnisnya. Ia menilai, adanya bantuan pemasaran ini membantu masyarakat untuk dapat mengenal produknya.
Dari segi penjualan, Ridho mengungkap bergabungnya Wearing Klamby sesaat menjelang Lebaran membantunya meraih peningkatan penjualan. Sebab, ia melihat momentum Lebaran membuat permintaan terhadap produk fesyen lebih tinggi dari biasanya. Diketahui, laman Tokopedia mencatat Wearing Klamby telah menjual 31.500 produk selama bergabung sejak Maret lalu.
Meski begitu, Ridho mengaku peningkatannya belum signifikan sebab stok yang ia sediakan masih minim. Hal ini disebabkan pihaknya masih berhati-hati untuk menyediakan stok produk yang berlimpah karena adanya pandemi.
"Nah kemarin stok kita kalah jauh sama demand-nya. Cuma jadi belajar nih, dengan adanya Tokopedia kita harus prepare stok lebih banyak lagi karena ternyata demand-nya jauh lebih banyak ketika jualan di Tokopedia," ujar Ridho.
Dengan tinggi permintaan Wearing Klamby di Tokopedia, Ridho mengungkap akan mempersiapkan stok produk serta menambah ragam produk lebih banyak lagi. Ia menyebutkan di momen Lebaran lalu, pihaknya mencoba meluncurkan produk sarimbit/set keluarga yang terdiri dari kemeja laki-laki serta baju anak-anak. Ridho melihat produk set ini cukup diminati oleh pasar Tokopedia.
"Kalau kemarin kan hanya momentum, rencananya hanya di Lebaran kita jual baju family. Tapi ternyata permintaannya cukup bagus ke depannya di kemudian hari plan kita itu juga nyiapin kemeja laki-laki, baju anak laki-laki dan perempuan," pungkasnya.
Ia pun berpesan untuk para pelaku bisnis agar dapat memanfaatkan e-commerce dengan baik. Menurutnya, penting untuk memastikan marketplace atau e-commerce yang dipilih sejalan dengan visi misi bisnis yang dijalankan. Sehingga, pelaku bisnis tak hanya dapat keuntungan dari penjualan saja tapi juga bisa mendapat support dari marketplace.
(fhs/fay)