Strategi Grab Mudahkan UMKM Daftar Jadi Merchant
Hide Ads

Strategi Grab Mudahkan UMKM Daftar Jadi Merchant

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 27 Mei 2021 16:53 WIB
Kantor Pusat Grab di Singapura
Strategi Grab Mudahkan UMKM Daftar Jadi Merchant Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Grab kini menjadi rumah bagi dua juta merchant di Asia Tenggara. Untuk menggaet lebih banyak merchant, Grab mengembangkan metode self onboarding agar proses pendaftarannya bisa semakin dipercepat.

Head of Product Merchants Grab Shashank Kohli mengatakan sebelum ada self onboarding merchant Grab membutuhkan waktu hingga dua minggu untuk bisa bergabung. Kini 95% merchant GrabFood dan GrabMart hanya membutuhkan waktu tiga hari.

"Dengan self onboarding, bisnis bisa mendaftar jadi merchant lewat aplikasi dan mengaktifkan tokonya dengan cepat," kata Kohli dalam sesi Grab Tech Insider, Kamis (27/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Prosesnya online dan otomatis. Merchant juga bisa mengaktifkan beberapa layanan sekaligus, misalnya mereka bisa mendaftarkan restoran di GrabFood dan mengaktifkan GrabPay untuk pembayaran," sambungnya.

Fitur self onboarding ini sudah tersedia di Indonesia dan akan digulirkan ke lebih banyak negara. Tapi Grab ingin membuat proses pendaftaran ini jadi lebih mudah lagi dengan mengintegrasikan aplikasinya dengan data pemerintah.

ADVERTISEMENT

Dengan integrasi ini, kolom yang harus diisi pelaku bisnis saat mendaftar di aplikasi Grab secara manual berkurang dari 40 menjadi dua kolom.

Grab juga menyadari tidak semua pelaku bisnis yang mendaftar sebagai merchant memiliki keterampilan digital yang sama. Untuk itu mereka berencana menghadirkan program pelatihan GrabAcademy ke aplikasi GrabMerchant pada bulan depan.

Saat ini program pelatihan tersebut hanya tersedia dalam bentuk website. Grab tidak hanya membawa program ini ke aplikasi tapi juga menghadirkan banyak peningkatan.

Dengan program ini, merchant yang baru bergabung bisa menguasai semua fitur yang ada di GrabMerchant. Selain itu merchant juga akan mendapatkan konten pelatihan yang sesuai dengan levelnya.

"Contohnya, merchant baru diwajibkan untuk menjalani modul orientasi, sementara merchant yang sudah ada dengan rating rendah akan diminta untuk menjalani kursus tentang kualitas," jelas Kohli.

"Pelatihan yang berstruktur seperti ini bisa meningkatkan level layanan merchant dan membantu bisnis mereka berkembang," pungkasnya.




(vmp/fay)