Ini Penyebab Harga Bitcoin Makin Ambrol
Hide Ads

Ini Penyebab Harga Bitcoin Makin Ambrol

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 25 Mei 2021 09:45 WIB
VANCOUVER, BC - OCTOBER 29: Gabriel Scheare uses the worlds first bitcoin ATM on October 29, 2013 at Waves Coffee House in Vancouver, British Columbia. Scheare said he
Ilustrasi Bitcoin. Foto: Getty Images
Beijing -

Harga Bitcoin semakin anjlok serta juga mata uang kripto lainnya. Harga Bitcoin sudah turun 50% dari titik tertingginya. Perkembangan terbaru yang menyebabkan harga Bitcoin ambar adalah peristiwa yang terjadi di China.

Beberapa pertambangan top mata uang kripto di China termasuk Huobi Mall dan BTC.TOP menangguhkan operasinya di China. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa Bitcoin akan semakin jadi sasaran regulasi oleh pemerintah.

China mengoperasikan 70% dari seluruh penambangan mata uang kripto dunia. Nah, lembaga Financial Stability Development Committee of the State Council yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri China, Liu He, merazia penambangan mata uang virtual itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, China juga mengumumkan larangan institusi keuangan atau perusahaan pembayaran menyediakan layanan untuk transaksi menggunakan mata uang kripto. Hal ini akan mempersulit pembelian mata uang kripto di China dan mungkin akan membuat penambang beralih ke mata uang digital Yuan yang dikampanyekan China.

Penambangan kripto seperti Bitcoin membutuhkan perangkat komputer yang memakan daya besar. Itulah yang jadi salah satu alasan China menggelar razia karena dianggap tidak ramah lingkungan.

ADVERTISEMENT

"Penambangan kripto memakan banyak energi, yang berlawanan dengan tujuan netralitas karbon China," cetus Chen Jiahe, pengamat dari Novem Arcae Technologies yang dikutip detikINET dari Reuters.

Konsumsi energi dari penambangan kripto di China bisa tembus 297 terawatt per jam pada tahun 2024, lebih besar dari konsumsi seluruh Italia. Padahal Presiden Xi Jinping ingin negaranya semakin ramah lingkungan dan menekan emisi karbon.

Diprediksi nantinya, fenomena ini akan membuat China kehilangan posisinya sebagai pusat penambangan kripto seperti Bitcoin dan beralih ke Eropa atau Amerika Serikat.




(fyk/fyk)