Digempur AS, Huawei Tetap Catatkan Kenaikan Profit
Hide Ads

Digempur AS, Huawei Tetap Catatkan Kenaikan Profit

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Kamis, 01 Apr 2021 10:15 WIB
Ken Hu, Rotating Chairman Huawei
Foto: Dok. Huawei
Jakarta -

Huawei tetap mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan profil selama 2020 meski masih digempur bermacam sanksi dari Amerika Serikat.

Dalam Laporan Tahun 2020-nya, Huawei mencatatkan pemasukan 891,4 miliar yuan atau sekitar USD 136,7 miliar, naik 3,8% secara year on year. Sementara profit atau laba bersihnya meningkat 3,2% menjadi 64,6 miliar yuan atau sekitar USD 9,9 miliar.

Rotating Chairman Huawei Ken Hu menyebut pendapatan sektor bisnis konsumen Huawei mencapai 482,9 miliar yuan atau naik 3,3% year on year.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama setahun terakhir kami bertahan kuat dalam menghadapi kesulitan," kata Ken Hu dalam acara Annual Report and Huawei's Corporate Strategy, Rabu (31/3/2021).

Pada tahun 2020, divisi perusahaan (enterprise) kami berkembang pesat, bisnis telekomunikasi tetap stabil, dan pertumbuhan sektor konsumen melambat," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Sektor konsumen ini melambat karena dihantam masalah masuknya Huawei ke dalam Entity List AS, di mana Huawei tak boleh berbisnis dengan perusahaan asal AS dan perusahaan yang menggunakan teknologi buatan perusahaan asal AS.

Alhasil ponsel-ponsel buatan mereka tak bisa menggunakan teknologi dan chip buatan AS, dan yang paling parah, tak bisa menggunakan Google Mobile Services, yang kemudian membuat mereka membuat OS-nya sendiri, yaitu HarmonyOS/

Padahal, divisi produk konsumennya ini menurut Huawei menyumbang lebih dari 50% dari total keseluruhan pendapatan.

Dalam keterangan yang diterima detikINET, Huawei berhasil memastikan bisnis operatornya berjalan stabil di lebih dari 1.500 jaringan di lebih dari 170 negara dan wilayah, sehingga membantu kegiatan pekerjaan jarak jauh, pembelajaran online, dan belanja online selama lockdown akibat COVID-19.

Bekerja sama dengan operator di seluruh dunia, Huawei membantu memberikan pengalaman konektivitas yang superior dan terdepan dengan lebih dari 3.000 proyek inovasi 5G di lebih dari 20 industri, seperti pertambangan batu bara, produksi baja, pelabuhan, dan manufaktur.

Sementara itu untuk di Indonesia, Huawei membantu menghadirkan solusi bagi para dokter di RSPAD Gatot Soebroto dan RS Pertamina Bina Medika (PERTAMEDIKA) untuk melawan pandemi secara efektif. Menggunakan AI-assisted CT Scans, rumah sakit-rumah sakit tersebut mampu 6 kali lebih cepat dalam melakukan diagnosis COVID-19 dengan tingkat akurasi 93%.

"Kami terus berinovasi untuk menciptakan nilai bagi pelanggan kami, guna membantu memerangi pandemi, serta mendukung pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial di seluruh dunia. Kami juga mengambil kesempatan ini untuk lebih meningkatkan operasi kami, sehingga menghasilkan kinerja yang sebagian besar sesuai dengan prakiraan," ujar Ken Hu dalam keterangan tersebut.

Lalu CEO Huawei Indonesia Jacky Chen menyebut mereka mengadakan kampanye 'I Do Contribute', yang ikut serta dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi melalui dukungan teknologi buatan mereka.

"Selama lebih dari 20 tahun, Huawei hadir di negeri nan elok ini dan tumbuh bersama di tengah-tengah masyarakat Indonesia yang ramah dan hangat. Pada titik ini, kami berharap dapat mengabdikan diri dan berkontribusi terhadap negeri ini. Di tahun 2020, Huawei meluncurkan serangkaian kampanye bertajuk 'I do' sebagai bentuk dari wujud sumbangsih kami kepada masyarakat dan ekosistem," ujar Jacky.

Sementara itu, 'I Do Collaborate' membawa Huawei bersama-sama dengan pemerintah dan seluruh pelaku bisnis serta para pemangku kepentingan yang ada di dalam ekosistem untuk mempercepat laju transformasi digital.

Melalui program 'I Do Create,' selama pandemi ini, Huawei juga turut mendukung penerapan digital transformasi di lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan-perusahaan, serta rumah-rumah sakit melalui pengembangan AI,Big Data analitik, serta Cloud untuk pembangunan platform E-learning.

Lebih dari 1.000Cloud Accounts dibagikan secara cuma-cuma kepada 500 lembaga pendidikan tinggi di seluruh Indonesia serta dalam penerapan proses pembelajaran jarak jauh dan mendorong terwujudnya transformasi digital dalam rangka mendukung Gerakan "Never Stop Learning."

"Kami akan terus bekerja sama dengan seluruh pelanggan dan mitra kami untuk mendukung kesejahteraan sosial, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan," tutup Ken Hu.

Halaman 2 dari 2
(asj/afr)