Kisah hidupnya yang luar biasa, dari bocah miskin menjadi begitu kaya, membuat Jack Ma banyak jadi teladan. Namun belakangan dilaporkan, status idola pendiri Alibaba itu mulai luntur, terutama di kalangan anak muda China. Apa sebabnya?
Seperti dikutip detikINET dari Los Angeles Times, Rabu (24/3/2021) anak muda di China terindikasi setuju bahwa perusahaan Jack Ma seperti Ant Financial perlu diatur lebih ketat. Sebabnya, layannya dinilai menjebak anak muda untuk lebih banyak berutang.
"Kalian masih muda, habiskanlah uang," sebut sebuah iklan di Huabei, fitur semacam kartu kredit yang dikendalikan oleh Alipay.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jack Ma Sudah Tak Bisa Apa-apa? |
Seorang anak muda bernama Shen Xiaoli pun termakan iklan itu dan membeli iPhone dengannya. Tak hanya itu, dia jadi banyak pengeluaran sehingga hutangnya bertumpuk. "Saya merasa seperti tidak selesai-selesai membayarnya kembali," kata dia.
Ketika mendengar kabar Jack Ma dan perusahaannya dicekal pemerintah China, Shen memutuskan sudah saatnya menghentikan kebiasaannya berhutang dan hidup lebih hemat. "Saya mengendalikan keinginan saya untuk membeli. Saya akhirnya akan bebas," kata dia.
Video yang viral di media sosial pun menilai aksi bisnis perusahan fintech Jack Ma berisiko tinggi. Padahal mereka tidak menyediakan uangnya, melainkan sebagai penghubung ke bank. Selain UKM, layanan fintech itu menyasar pula para anak muda yang belum melek finansial, di mana persetujuan untuk utang cukup mudah. Hal inilah yang dianggap sebagai jebakan.
Belum lagi sosok Jack Ma yang mendukung sistem kerja gila-gilaan seperti 996, bekerja dari jam 9 pagi sampai 9 malam selama 6 hari sepekan. Hal itu dianggap sebagai perbudakan modern.
Tentu saja tidak semua menyalahkan Jack Ma dan perusahaannya. Misalnya jika seseorang banyak berhutang, maka kesalahan individu juga berperan karena mereka tidak dapat mengendalikan diri. "Huabei justru menolong saya tetap survive sampai ada uang," sebut pemuda bernama Lichen He.
(fyk/fay)