Semakin banyaknya orang yang menggunakan aset kripto membuat munculnya solusi pembayaran langsung lewat aset tersebut. Salah satunya adalah Swipe Visa.
Swipe Visa adalah kartu debit khusus untuk melakukan pembayaran menggunakan aset kripto. Jadi penggunanya bisa melakukan pembelian menggunakan aset kripto di tempat yang mendukung pembayaran lewat Visa.
Perlu diingat, sejauh ini aset kripto di Indonesia baru diakui sebagai komoditi yang bisa diperjualbelikan di bursa berjangka. Namun di beberapa negara lain, aset kripto ini sudah diakui sebagai mata uang dan alat pembayaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada empat tingkatan kartu debit Swipe Visa yang bisa dipilih, yaitu Saffron, Sky, Steel, dan Slate. Pemegang kartu pun bisa menggunakan kartu debit versi digital dengan mengakses NFC dan melakukan penarikan ATM langsung lewat ponsel.
"Swipe visa debit card memungkinkan aset kripto dapat diakses oleh jutaan pengguna di seluruh dunia dengan memperluas layanan kami termasuk ke wilayah Asia. Kami akan terus melakukan inovasi dalam ranah perbankan untuk aset kripto untuk memperluas jangkauan adopsi lini produk kami saat ini dan di masa mendatang," ujar CEO Swipe Joselito Lizarondo dalam keterangan yang diterima detikINET, Rabu (10/2/2021).
Di Indonesia sendiri Swipe baru-baru ini memberikan dukungannya untuk acara Indonesia Crypto Grand Prix 2021, yang diadakan oleh Tokocrypto dari 26 Januari sampai 3 Februari lalu.
"Dukungan yang diberikan oleh Swipe pada pelaksanaan event ini merupakan langkah awal kami bekerjasama dalam membangun ekosistem cryptocurrency di Indonesia guna meningkatkan awareness dan juga kepercayaan masyarakat dalam mengadopsi aset kripto baik di ranah investasi maupun perbankan," ujar Chung Ying Lai, Chief Strategy Officer Tokocrypto dalam keterangan yang sama.
Dalam waktu dekat ini, Tokocrypto akan mulai merilis Token Venus (XVS), protokol keuangan terdesentralisasi dari Swipe yang memungkinkan para pengguna dapat mengakses pasar dengan kecepatan tinggi dan biaya yang rendah, serta memungkinkan para pengguna platform ini untuk membuat stablecoin sintetis pertama dengan protokol yang disebut VAI.
Protokol Venus merupakan stablecoin terdesentralisasi pertama di dunia yang dibangun di atas Binance Smart Chain (BSC) yang didukung oleh sekeranjang stablecoin dan aset kripto tanpa adanya kontrol terpusat. Hal ini menjadikan protokol Venus sebagai pasar uang likuiditas terbesar di BSC.
(asj/fay)