Walau Jack Ma sudah kembali muncul ke publik, cukup banyak pihak yang belum merasa puas tentang nasibnya, demikian pula perusahaan yang ia besarkan, terutama Alibaba. Beberapa investor pun meragukan masa depan Alibaba di tengah kasus yang menimpa pendirinya itu.
Jack Ma menghilang 3 bulan sejak mengkritik sistem keuangan China sudah usang. Alibaba kemudian diinvestigasi terkait dugaan monopoli. Walau performa keuangan Alibaba masih bersinar, isu dengan pemerintah China disebut bisa mempengaruhi pertumbuhan perusahaan.
"Investor saat ini melihat Alibaba dengan jauh lebih hati-hati setelah sebelumnya tertarik dengan cerita pertumbuhannya dan profil global pendirinya," cetus Rebecca Fannin, penulis Tech Titans of China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Friksi yang terjadi saat ini adalah realitas baru bagi investor yang mungkin tidak mempertimbangkan bagaimana pertumbuhan perusahaan sebagai sebuah raksasa teknologi bisa mengancam status quo," tambahnya, seperti dikutip detikINET dari CNBC, Kamis (4/2/2021).
Misalnya, jika nantinya Alibaba dipecah atau regulasinya sangat ketat, tentu dapat berpengaruh besar terhadap perusahaan. Namun diprediksi pada saatnya nanti, isu Alibaba dan Jack Ma dengan pemerintah China akan menurun tensinya.
Ada juga analis yang menilai Alibaba akan baik-baik saja dan apa yang terjadi sekarang cuma sekadar riak. "Alibaba adalah contoh terdepan kapabilitas teknologi China dan kami tak memprediksi pemerintah akan merusak bisnis mereka secara permanen," sebut Matthew Schopfer, kepala riset di Infusive.
"Jika kita melihat ke sisi lain, kami pikir pasar akan kembali fokus pada Alibaba dan platformnya sebagai bagian penting dari kehidupan sehari-hari konsumen di China," tambahnya.
Baca juga: Sisi Kelam Jack Ma |
(fyk/fay)