Ancaman Besar Bagi Alibaba, Raksasa Andalan Jack Ma
Hide Ads

Ancaman Besar Bagi Alibaba, Raksasa Andalan Jack Ma

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 20 Jan 2021 18:41 WIB
Markas Alibaba
Kantor Alibaba. Foto: detikINET/Adi Fida Rahman
Jakarta -

Alibaba, toko online yang didirikan Jack Ma, sedang menghadapi ancaman besar. Berbagai tantangan tengah menghadang salah satu e-commerce terbesar di dunia ini.

Pertama, seperti dikutip detikINET dari CNN, Rabu (20/1/2021), otoritas China telah melancarkan investigasi secara resmi pada Alibaba terkait dugaan monopoli. Itu menyusul pembatalan IPO Ant Financial yang bisa dibilang induknya juga adalah Alibaba.

"Jelas bahwa investigasi ini adalah upaya terkoordinasi untuk mengekang kerajaan Jack Ma. Otoritas China menginginkan perusahaan yang lebih kecil, tidak begitu dominan dan lebih patuh," kata Dong Ximiao, periset di Zhongguancun Internet Finance Institute belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua tentu adalah menghilangnya Jack Ma sebagai wajah Alibaba. Semenjak mengkritik sistem keuangan China sudah usang bulan Oktober silam, Jack Ma tidak pernah lagi muncul atau berbicara pada publik. Jack Ma akhirnya muncul hari ini lewat meeting secara online dengan para guru di China, namun tidak diungkap di mana posisi Jack Ma berada.

Ketiga adalah kemungkinan gangguan dari Amerika Serikat. Pejabat AS telah mempertimbangkan apakah Alibaba harus masuk daftar hitam perdagangan Departemen Pertahanan karena dugaan hubungan dengan militer China, namun akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya. Akan tetapi bisa jadi hal itu bukanlah keputusan akhir.

ADVERTISEMENT

"Alibaba, seperti halnya semua perusahaan teknologi besar China lainnya, sedang berada dalam krisis eksistensial," kata Alex Capri, periset industri di Hinrich Foundation.

Bisa jadi nantinya Alibaba dipecah atau sebagian dimiliki oleh pemerintah China. "Bisa jadi artinya adalah memecah Alibaba atau membuatnya perusahaan yang dimiliki negara," cetus Capri.

Adapun untuk Amerika Serikat, peralihan kepemimpinan dari Donald Trump ke Joe Biden mungkin tak banyak berpengaruh pada perang dagang antara AS dan China yang terlanjur sangat sengit. Mungkin Biden akan melakukannya dengan lebih halus.

"Fokus Washington pada hal-hal tersebut akan terus dilakukan di bawah pemerintahan Biden," demikian pendapat Capri. Maka Alibaba pun harus tetap waspada.




(fyk/fay)