dr Tirta Cerita Keluhan UMKM: Daya Beli Rendah, Mereka Remuk
Hide Ads

dr Tirta Cerita Keluhan UMKM: Daya Beli Rendah, Mereka Remuk

Aisyah Kamaliah - detikInet
Jumat, 18 Des 2020 14:40 WIB
dr Tirta
Di masa pandemi, banyak pejuang UKM (Usaha Kecil Menengah) yang mengalami tantangan baru. dr Tirta pun menyampaikan pandangannya mengenai hal ini. Foto: Instagram/dr.tirta
Jakarta -

Di masa pandemi, banyak pejuang UKM (Usaha Kecil Menengah) yang mengalami tantangan baru. dr Tirta pun menyampaikan pandangannya mengenai hal ini.

Sering dikenal karena kerap berbicara mengenai COVID-19, dr Tirta ternyata juga merupakan pegiat UKM. Ia sendiri memiliki bisnis Shoes and Care, jasa perawatan dan cuci sepatu premium.

"UMKM kehilangan market. Ini yang saya lihat begitu saya turun ke lapangan bareng teman-teman Ninja Xpress marketnya shifting dari yang awalnya ketemu customer sekarang online, di podcast juga diskusi sama brand lokal rata-rata mereka gede-nya di ecommerce," tutur dr Tirta, di sela acara 'Obsesi Ninja Xpress: Dengar Suara UKM Negeri', Jumat (18/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun mengingat perjuangannya untuk membantu tenaga kerja yang terdampak COVID-19 terutama pada masa awal pandemi melanda Indonesia. Kebutuhan Alat Perlindung Diri (APD) sempat terancam karena kurangnya pasokan, dan sekalipun ada, terhalang oleh biaya logistik yang tidaklah murah.

"Maret-April saya kirim 45 ton APD, saat itu Ninja menggratiskan ongkirnya dengan total Rp 500 jutaan, ini awal kolaborasi kita. Di tengah lapangan ini kok jebol UMKM, gimana kalau kita buat program kebangkitan UMKM sekalian," cetusnya.

ADVERTISEMENT

Dari sanalah, Ninja Xpress mulai melakukan banyak kegiatan untuk mendukung salah satunya lewat Ninja Aksilerasi. Lewat program ini, mereka diajarkan beragam soft skill untuk mendorong keinginan masyarakat membeli produk yang ditawarkan misalnya dengan teknik copy writing yang menarik.

"Menurut riset dari MarkPlus ternyata 64% dari seluruh responden mengalami penurunan pendapatan, umumnya diakibatkan daya beli yang melemah. Sudah pendapatan turun, daya beli masyarakat turun, remuk lah mereka," tutupnya.




(ask/ask)